ACT: Kalau Tak Bantu, Setidaknya Pemerintah Indonesia Tak Hambat Misi Kemanusiaan Suriah


[portalpiyungan.com] Krisis Suriah yang sudah berlangsung 5 tahun lebih sejak pertengahan Maret 2011 menimbulkan jumlah korban yang tak lagi terhitung. Menanggapi hal ini, Ibnu Khajar, Vice President ACT (Aksi Cepat Tanggap) mengatakan, Indonesia perlu serius dalam diplomasi kemanusiaan menuju kedamaian Suriah bukannya malah menghambat kerja kemanusiaan untuk pengungsi Suriah.

“Kalaupun Pemerintah Indonesia tidak menyatakan kalimat belasungkawa sepatah katapun menghadapi 400 ribu lebih warga Suriah yang terbunuh, biarlah rakyat saja yang peduli, kitalah yang menolong mereka,” kata Ibnu Khajar, Vice President ACT (Aksi Cepat Tanggap) kepada Kiblat.net di Masjid Al Azhar Sumarecon Bekasi, Jum’at, (10/06).

ACT menyayangkan ketidakpedulian Presiden Indonesia terhadap krisis Suriah ini, yang beralasan rezim di Suriah masih memiliki otoritas yang sah. Bahkan, ACT sering ditegur oleh pihak-pihak tertentu karena dituding membantu mendanai teroris. “Tetapi kami tetap teguh untuk memberikan bantuan kepada rakyat Suriah karena ini murni misi kemanusiaan.”

“Lembaga yang bekerja untuk Suriah, semacam ACT, bukanlah organisasi ilegal. Bantuan yang kami kirimkan ke Suriah bukan untuk membantu terorisme atau rezim, seperti tudingan-tudingan yang beredar. Melainkan kami tergerak atas misi kemanusiaan dimana banyak korban berjatuhan di sana dari warga sipil,” ujarnya.

Ibnu Khajar menjelaskan, krisis Suriah jelas adanya pembantaian dan tindak kezaliman otoriter terhadap rakyat sipil. Rezim di sana adalah berpemahaman Syiah Nushairiah yang membenci Sunni, sehingga rezim membantai mayoritas penduduk Suriah yang Sunni, tanpa pandang bulu.

Sejak krisis Suriah mengemuka, ACT berikhtiar mengirim bantuan untuk pengungsi, baik yang masih di dalam wilayah Suriah maupun yang menyelamatkan diri ke negara lain termasuk di Eropa.

Bulan April lalu ACT kembali mengirim tim ke Suriah hingga Ramadhan 1437H ini sebagian dari mereka tetap bertugas di sana memberikan paket bantuan pangan, layanan medis, penyiapan ambulans dan pabrik roti yang bergerak dengan dana yang diperlukan sekitar Rp1,5 miliar.

Bulan Ramadhan ini ACT mengajak umat Islam Indonesia untuk peduli terhadap kaum tertindas di belahan bumi yang lain, “Jadikanlah bulan ini menjadi bulan kepedulian dan merupakan momentum yang sangat tepat untuk memberikan bantuan terbaik kepada saudara-saudara seiman. Rakyat Suriah telah berteriak meminta tolong kepada seluruh dunia, tidak ada kata jauh dalam ukhuwah Islamiyah, mereka saudara kita, sehingga kita harus peduli terhadap penderitaan mereka,” pungkasnya.

Sumber: Kiblat


Baca juga :