Walikota Malang H. Mochamad Anton hari Rabu (25/5/2016) kemarin mengeluarkan surat edaran terkait himbauan shalat berjama'ah untuk instansi pemerintahan, institusi sekolah, perusahaan dan seluruh lapisan masyarakat Kota Malang.
Walikota keturunan Tionghoa muslim yang memiliki nama lahir Goei Hing An itu meyakinkan gerakan shalat berjama'ah ini merupakan bagian dari revolusi mental.
"Ini bagian dari revolusi mental, Pemkot Malang menerbitkan surat edaran yang berisi himbauan kepada seluruh elemen masyarakat Kota Malang, untuk melaksanakan shalat berjamaah. Shalat berjamaah wajib dilakukan pada waktu Dzuhur, Ashar, dan Maghrib," ujarnya Rabu (25/5/201), dikutip beritajatim.com.
Selain bagian dari revolusi mental himbauan ini untuk mempertegas visi Kota Malang sebagai Kota bermartabat. Tidak hanya aparatur negara yang dihimbau untuk menyukseskan gerakan shalat berjamaah namun perusahaan swasta dan lembaga masyarakat juga diminta ikut serta dalam gerakan tersebut.
"Kami himbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan aktivitasnya saat adzan berkumandang dengan melaksanakan shalat fardhu secara berjamaah. Mohon diberikan waktu sedikit untuk menunaikan ibadah," tegasnya.
Anton beranggapan gerakan ini perlu digalakan seiring dengan maraknya aksi kejahatan di lingkungan masyarakat, dan degradasi moral. Mulai dari narkoba, Miras, pembunuhan, hingga kekerasan kepada anak di usia dini, dan kejahatan seksual yang menimpa anak diusia dini.
"Sangat disayangkan kita melihat banyaknya aksi kekerasan dan kejahatan seksual menimpa anak usia dini. Semoga dengan gerakan ini menjadi momentum menanamkan nilai kebaikan," paparnya.
Sebelumnya Pemkot Malang telah mengajak seluruh orang tua dengan melakukan gerakan mematikan televisi pada saat maghrib dan shalat isyak, di rumah masing-masing. "Itu memberikan efek yang positif sekali dan banyak masukan dari masyarakat yang meminta supaya Pemkot Malang memberikan himbauan lebih luas lagi, salah satunya gerakan shalat berjamaah tadi," tandasnya.
(Wali Kota Malang H. Moch. Anton. ©2016 Merdeka.com)
Mochamad Anton atau biasa dipanggil Abah Anton terpilih sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018 dan resmi menjabat sejak 13 September 2013.
Selain menjadi wali kota pertama di Kota Malang yang berasal dari etnis Tionghoa, Abah Anton juga menjadi pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Malang, Jawa Timur.
Dipimpin Abah Anton, Kota Malang memenangkan Piala Adipura Kencana dari Presiden RI, sebuah penghargaan paling bergengsi untuk kebersihan dan inovasi kota.