Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Pernah Didamprat Habib Rizieq


Ucapan Saut Situmorang yang menyudutkan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menuai kemarahan publik.

Seperti diketahui, ketika didapuk menjadi narasumber di TV One Kamis (5/6), Saut menyinggung ihwal eksistensi tokoh HMI yang di kancah nasional.

"Mereka (KAHMI/HMI) orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau HMI minimal LK (Latihan Kaderisasi) 1. Tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat," ujar Saut Situmorang.

Akibat pernyataan ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) seluruh Indonesia segera melaporkan Wakil ketua KPK Saut Situmorang kepada pihak kepolisian pada Senin 9 Mei, besok.

Pernyataan Saut yang memicu kemarahan ini bukan sekali ini.

Pada 4 April lalu, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab juga pernah 'melabrak' dan memarahi Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam pertemuan.

Pada Senin 4 April 2016, Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menggelar aksi damai ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta KPK agar serius mendalami dugaan korupsi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Para habib dan ulama bersama ribuan umat Islam mendatangi KPK sejak pukul 8 pagi dengan tertib tanpa menutup jalan raya sehingga tidak mengganggu lalu lintas.

Selanjutnya GMJ meminta pimpinan KPK agar menerima delegasi GMJ. Dan, menurut laporan polisi saat itu, pimpinan KPK belum ada yang hadir. GMJ pun dengan sabar menunggu kehadiran mereka.

Pada pukul 09.00 WIB, polres dan polsek setempat menjembatani agar pimpinan KPK berkenan menerima Delegasi GMJ, tetapi hingga jam 10 mereka tidak mau menerima delegasi, bahkan ketika diingatkan polisi bahwa penolakan KPK bisa memicu kemarahan para pendemo, mereka tetap tidak peduli, dengan dalih jika massa marah maka tugas polisi mengamankan.

Akhirnya, massa kecewa dan mulai menutup jalan raya, lalu suasana makin panas, polisi pun siaga penuh, nyaris terjadi bentrok. Lalu salah seorang pimpinan GMJ segera menginfokan ke Polda Metro agar turun tangan untuk mencegah "chaos".

Dengan bantuan Polda, Pimpinan KPK akhirnya mau menerima delegasi dengan batasan jumlah hanya 10 orang dan waktu hanya 15 menit.

Pada pukul 11.00 WIB, Delegasi GMJ sebanyak 10 orang yang dipimpin Gubernur Rakyat Jakarta KH Fakrurrozi Ishaq diterima Pimpinam KPK dalam ruang sempit yang pengap.

Saat dialog dibuka, Habib Rizieq langsung meminta Pimpinan KPK memberi penjelasan terlebih dahulu tentang keengganan mereka menerima delegasi, sehingga para Habaib dan Ulama dijemur di jalan selama 3 jam, sejak jam 8 hingga jam 11.

Saat itu Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memberi jawaban yang berbelat-belit dan mengaku bahwa dia sudah ada di KPK sejak jam 7 pagi, tapi ada prioritas pekerjaan lain yang harus didahulukan.

Habib Rizieq merasa jawaban tersebut tidak 'fair' karena bertentangan dengan laporan polisi saat menjembatani yang menginfokan bahwa Pimpinan KPK tidak mau menerima Delegasi GMJ, bahkan tidak peduli dengan kemarahan massa dengan dalih ada polisi yang mengamankan.

Habib Rizieq protes keras, tapi Saut Situmorang terus memancing perang mulut. Akhirnya, kemarahan Habib Rizieq meledak, beliau berdiri mendekati Saut Situmorang sambil menuding dan membentak serta menyatakan bahwa Gedung KPK dibangun dengan uang rakyat dan seluruh Pimpinan dan Petugas KPK digaji dengan uang rakyat, semestinya KPK selalu terbuka untuk menerima rakyat yang datang melapor. Apalagi yang datang sederetan Habaib dan Ulama bersama ribuan umat Islam.

Habib Rizieq menyebut bahwa pimpinan KPK telah bersikap "kurang ajar" terhadap habaib dan ulama serta ribuan umat Islam.

Saut Situmorang tidak terima disebut "Kurang Ajar" lalu mengancam akan mencatat hinaan Habib Rizieq, tapi Habib Rizieq justru spontan berteriak membalas, "Silakan catat dan rekam bahwa saya menyatakan anda kurang ajar!!!"

Bahkan Habib menyatakan "Ikan Bawal, Buah Terong. Lu Jual, Kite Borong"

Sejumlah habaib dan ulama menenangkan Habib Rizieq, polisi pun turut meredam suasana. Akhirnya suasana terkendali dan dialog pun mulai digelar. (Sumber: inilah.com)

[Video Habib Riziq]

Baca juga :