Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet menegaskan bahwa menjadikan Gubernur DKI Jakarta sebagai tersangka merupakan jalan yang tidak bisa dibantah.
"Menjadikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tersangka itu sebuah kemutlakan. Inilah yang pernah saya bincangkan dengan para pengamat atau pakar dan ormas, salah satunya bung Hatta Taliwang," sampainya, Ahad, 22 Mei 2016, di Menteng, Jakarta.
Adanya kesimpangsiuran berita atau informasi, misal pembelian lahan Sumber Waras yang tidak lagi dipublikasi, Ratna melihat hal itu merupakan bagian dari posisi pemberitaan saja. "Semua itu bisa dibuat menjadi lebih penting daripada Sumber Waras, misal reklamasi pantai. Akan tetapi, kita merasa hal itu lagi seperti dijadikan bias ke sana-sana. Orang bodoh manapun melihat pembiasan akan mengatakan Sumber Waras tenggelam dengan isu reklamasi. Pun dengan BLBI-nya," sambungnya.
Namun demikian, Ratna tetap kokoh agar Ahok dijadikan tersangka dalam kasus-kasus atau skandal yang telah ada data-datanya. Dan keinginannya tersebut jika bisa sebelum masa di mana Ahok mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur periode mendatang.
"Saya minta hal itu terjadi sebelum pendaftaran Pilkada DKI Jakarta. Dan saya juga merasa bahwa dua manusia ini (Jokowi dan Ahok) merupakan penghancur bangsa. Jika hal itu tidak dapat terlaksana, maka satu-satunya jalan kita akan laporkan ke Jokowi," tutupnya.