Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo, Prof. Dr Zainal Arifin Adnan melihat beragam upaya dilakukan oleh kader-kader Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk membangkitkan partai terlarang itu. Beragam narasi menyesatkan dibuat untuk membelokan sejarah PKI, dari pemberontak menjadi korban.
Ironisnya pemerintah terlalu toleran bahkan terkesan memberi ruang bangkitnya ideologi komunis di Indonesia. Jika pemerintah memiliki komitmen untuk menumpas PKI seharusnya buku-buku berhaluan komunis dan yang bernuansa mempropagandakan PKI diberedel.
“Sikap pemerintah yang terlalu mentolelir pemikiran komunis membuat aktivisnya semakin berani menunjukan eksistensi. Mulai dari mengarang buku ‘Aku Bangga Jadi Anak PKI’, mengenakan kaos lambang PKI, mengajukan rekomendasi lewat simposium 65,” ujar Zainal di Joglo Arrahmah Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan Kota Solo dalam sarasehan dan temu tokoh muslim bertajuk mewaspadai kebangkitan PKI, Senin 23 Mei 2016 lalu.
Melihat semakin masifnya tanda-tanda kebangkitan PKI, Ketua MUI Solo mengajak umat Islam untuk bangun dari tidur dan bersiap menghadapi PKI bersama TNI. Sebab menghalau dan menanggulangi kebangkitan PKI bukan semata mata tugas TNI, Dewan Syariah Kota Surakarta dan MUI, namun tugas seluruh umat muslim.
“Umat islam harus bangun dan turut menggempur PKI. Jangan seperti gerombolan rusa yang diam saat satu rusa habis diterkam buaya,” tandas dia.