Paus Fransiskus menggelar pertemuan di Vatikan dengan otoritas keagamaan Islam Sunni tertinggi, dengan maksud membina hubungan di antara dua agama terbesar dunia.
Pada pembukaan pertemuan selama setengah jam dengan Sheikh Ahmed el-Tayyib, imam besar masjid Al-Azhar Kairo, Paus mengatakan kenyataan bahwa pertemuan terjadi adalah sangat penting.
"Pesannya adalah pertemuannya," katanya seperti dilansir BBC.
Al-Azhar sendiri menyatakan Tayyib menerima undangan Paus Fransiskus untuk 'mengkaji usaha penyebaran perdamaian dan kehadiran bersama'.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, menyampaikan pesan bahwa Paus dan Tayyib terutama membicarakan tantangan bersama yang dihadapi pemerintah dan penganut agama utama dunia.
Di antaranya adalah bekerja sama bagi perdamaian dunia, menolak kekerasan dan terorisme, di samping keadaan dan perlindungan untuk umat Kristen sementara terjadi konflik dan terorisme di Timur Tengah.
Pembicaraan dilakukan lima tahun setelah Al-Azhar membekukan dialog dengan Vatikan sebagai protes terhadap pernyataan anti-Islam pendahulu Fransiskus, Paus Benediktus.
Pada September 2006, Paus Benediktus menyampaikan pidato di mana dia menyampaikan pandangannya yang mengaitkan Islam dengan kekerasan, sehingga memicu unjuk rasa di sejumlah negara dan serangan balasan terhadap warga Nasrani.