Penyerahan babi, ubi dan padi itu dilakukan Menteri Rini di Pasar Phara, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 30 April 2016, seusai mendampingi Joko Widodo dan rombongan ke Depapre, lokasi pembangunan pelabuhan peti kemas.
"BUMN memang saya dorong untuk bagaimana membantu dan membangun kesejahteraan masyarakat, seperti kegiatan di siang ini," kata Menteri Rini
"Kami selalu berharap BUMN ini bisa membantu, ada BTN, BRI, BNI, Mandiri, Pegadaian dan lainnya yang banyak aktivitas di Papua, saya tekankan agar bisa bantu lebih banyak masyarakat Papua agar bisa sejahtera," lanjut menteri yang namanya masuk dokumen Panama Papers sebagai pengemplang pajak yang mendapatkan keringanan.
Masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan dari pada BUMN, kata Rini, bisa mendatangi kantor yang ada di daerah setempat dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi keluarga menuju sejahtera.
"Masyarakat juga bisa datang ke BUMN untuk dapat bantuan, saya berterima kasih pada BUMN, dan disini masih banyak masyarakat kecil tepencil yang memutuhkan bantuan, harapannya ini bisa dibantu," kata Menteri Rini.
Lima kabupaten yang menerima bibit babi, ubi dan padi itu yakni Kabupaten Jayapura, Tolikara, Jayawijaya, Lanny Jaya, dan Puncak Jaya, yang diwakili oleh kelompok petani dan tokoh masyarakat.
Kegiatan bagi-bagi babi ini patut disayangkan Pasalnya, meski kegiatan tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban sosial BUMN kepada publik, sebagai seorang muslim, semestinya Rini tidak membagi-bagi binatang yang oleh umat Islam dinyatakan haram. Apalagi, Menteri Rini ngaku seorang muslim.Masih ada banyak hewan ternak lain yang bisa dibagikan secara massal.
Meski dapat dipahami bahwa babi merupakan binatang ternak yang sangat digemari di Papua, namun seyogyanya, sebagai seorang menteri, Rini lebih bijak dalam memberikan bantuan.
Sumber: inilah.com
