Pekerja Harian Lepas (PHL) dari Sudin Dinas Pertamanan Jakarta Timur, Fitri Simanjuntak, terancam dipecat karena dianggap bertindak tidak sopan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Peristiwa itu terjadi saat Ahok saat melakukan inspeksi ke Kanal Banjir Timur (BKT) pekan lalu.
“Kemarin Jumat disuruh dan dipaksa untuk menulis pengunduran diri sama Kasudin. Pak Ahok gak suka lihat ibu bicara di lokasi kemarin. Ternyata, di pemerintahan kalau ada Pak Ahok bicara gak boleh dijawab,” kata Fitri menirukan Kasudin Pertamanan Jakarta Timur di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/5).
Cerita bermula saat Lurah Pondok Bambu menggunakan beberapa Pekerja Harian Lepas untuk membersihkan flyover di sekitar BKT. Fitri menganggap itu tidak boleh dilakukan. Alasannya, mereka bekerja untuk Kasudin Pertamanan bukan kepada Kelurahan Pondok Bambu.
“Lurah Pondok Bambu ambil tim saya kerja, saya lihat tim saya kurang. Kok kurang diambil Pak Lurah. Menurut saya dari awal kerja sama kasudin sesuai dengan aturan mereka (Sudin Pertamanan Jaktim),” terangnya.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan mantan Bupati Belitung Timur ini sangat kejam. Padahal selama ini, Fitri tidak hanya bekerja sebagai PHL tetapi juga membantu pengumpulan KTP untuk mendukung Ahok maju melalui jalur perseorangan.
“Bantu cari KTP sudah diserahkan 185 KTP. Dari bulan Januari kumpulin. Dapat kebanyakan dari warga Klender. Ayah saya punya tim tapi nantinya ke saya,” tutupnya.
Sumber: Merdeka.com