Oleh Taufik Ridlo*
(Mantan Sekjen PKS)
1. Bismillah hari ini saya akan mencoba kultweet dari buku yang saya baca mudah mudahan berguna bagi kita semua sebagai bagian dari muhasabah.
2. Ada tulisan menarik ditulis oleh Dr Muhammad Mukhtar Asyinqiity الخلافات السياسيات بين الصحابات Konflik politik dikalangan shahabat.
3. Dalam salah satu bab nya menjelaskan tentang manhaj mengenali sifat komposit dari fitnah yang terjadi akibat konflik politik.
4. Gbr.1
5. Gbr.2
6. Dalam pandangannya Ibnu Taymiyyah melihat sumber fitnah dari semua aspek, ketika menganalisa fitnah dimasa Utsman yang berujung pd terbunuhnya beliau.
7. Para ulama lain cenderung memfokuskan penyebabnya pada teori konspirasi yang dilakukan oleh Yahudi (Ibnu Saba).
8. Ibnu Taimiyah menyebutkan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya fitnah pada peristiwa Utsman;
9. Diantaranya faktor eksternal, faktor keluarga dan kolega bahkan faktor pribadi Utsman nya sendiri.
10. Dari manhaj Ibnu Taymiyyah dalam mensikapi konflik politik dapat kita simpulkan:
11. Mensikapi fitnah yang bersumber dari perilaku dhalim yang melahirkan kedhaliman lainnya sehingga bertumpuk..
12. Maka kita harus mengurai faktor faktornya satu persatu bahkan mungkin juga mengevaluasi faktor internal sekalipun.
13. Dan kalau meminjam pernyataan Umar ketika bertanya siapa yang menikamnya apakah orang Arab atau A'jam (asing)...
14. Dan dijawab orang a'jam (asing) lega hati Umar karena kalau orang arab yg ditakutkan umar adalah dia menikamnya karena merasa terdzalimi...
15. Tapi ketika dia dijawab orang asing (a'jam) berarti karena dendam permusuhan yang menjadi sebabnya, ini adalah bagian dari muhasabah.
16. Evaluasi terhadap faktor faktor "kita" menjadi sangat penting jangan sampai ternyata kita pun berbuat dhalim akibat kedhaliman yang ada.
17. Sehingga fitnah dan kedhaliman semakin seperti bola salju bukan terurai faktor faktornya dan terselesaikan tapi malah menumpuk.
18. Tugas kita adalah dengan niat penuh keikhlasan dengan sensor kebenaran (slalu berdoa memohon diberi petunjuknNya utk mendapat kebenaran)...
19. Disertai keikhlashan untuk merealisasikan sebanyak mungkin kebaikan ان اريد الا الاصلاح مااستطعت وما توفيقي الا بالله
20. Dengan karunia akal sehat yg diberikan oleh Allah kita harus mengurai faktor faktornya bukan untuk didiskusikan tapi dicari solusinya.
___
*Dari Twit @TaufikRidlo (Selasa, 10/5/2016)