Masjid Abad ke-16 Peninggalan Ottoman di Bosnia Dibuka Kembali


Ribuan orang menghadiri pembukaan kembali sebuah masjid abad ke-16 di Bosnia yang hancur akibat dibom pasukan Serbia selama perang tahun 1990-an.

Masjid Ferhat Pasha yang terletak di kota Banja Luka (bagian utara Bosnia-Herzegovina) merupakan masjid di bawah perlindungan Unesco dan dipandang sebagai sebuah contoh luar biasa dari arsitektur Ottoman abad ke-16. Butuh 14 tahun untuk membangun kembali, sebagian besar menggunakan batu asli.

Masjid Ferhat Pasha diledakkan 23 tahun yang lalu (tahun 1993), pada puncak perang sipil Yugoslavia ketika Muslim Bosnia (Bosnia), Kroasia dan non-Serbia diusir dari rumah mereka oleh pasukan Serbia di sebuah taktik yang dikenal sebagai pembersihan etnis (ethnic cleansing).

Pembukaan kembali masjid pada Sabtu (7/5/2016) lalu berlangsung di tengah keamanan yang ketat, dengan sekitar 1.000 petugas polisi berpatroli di jalan-jalan mengawal bus-bus yang mengangkut ribuan Muslim dari seluruh negeri yang datang.

Pemerintah Turki telah membiayai pembangunan kembali masjid Ferhat Pasha dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu datang menghadiri dan turut membuka secara seremonial di depan sekitar 10.000 orang yang hadir.


"Bosnia-Herzegovina, yang terdiri dari Muslim, Katolik, Ortodoks dan Yahudi, adalah satu tubuh, satu hati. Jika ada upaya untuk memisahkan itu, itu berarti bahwa hati ini akan dibagi," katanya dalam sebuah referensi yang jelas untuk ancaman separatis oleh Serbia Bosnia.

Grand Mufti Bosnia, Hussein Kavazovic, menyebut re-opening masjid sebagai "hari yang menggembirakan bagi semua".

Uskup Ortodoks dan Katolik Banja Luka juga menyampaikan ucapan selamat - sementara presiden komunitas Yahudi Bosnia mengatakan kerjasama menunjukkan bagaimana orang harus hidup di wilayah tersebut.

Pembukaan kembali itu juga disambut oleh PBB dan Uni Eropa.

(Thousands of Muslims offered prayers in celebration of the re-opening)

Setidaknya 100.000 orang total tewas dalam pertempuran di perang Bosnia. Konflik berlangsung hampir empat tahun sebelum kesepakatan damai yang ditengahi AS membawanya berakhir pada tahun 1995.

Banja Luka sekarang secara de facto adalah ibukota Republika Srpska - salah satu dari dua entitas yang terdiri dari Bosnia-Herzegovina.

(Thousands of Muslims offered prayers in celebration of the re-opening)

Diperkirakan saat ini hanya sekitar 10% populasi Muslim dan Kroasia yang tetap tinggal di Banja Luka pasca pengusiran saat perang berlangsung. Lebih dari selusin masjid di Banja Luka hancur selama perang.

Bosnia dan wilayah Balkan dulunya adalah termasuk dalam kekuasaan Turki Ottoman.

Sumber: BBC


Baca juga :