Pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang di salah satu stasiun televisi swasta memancing reaksi keras dari kalangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pernyataan Saut dianggap mencederai keluarga besar HMI.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI Mulyadi P Tamsir menegaskan, Saut Situmorang tidak berhak mengklaim semua alumni HMI yang menjadi pejabat melakukan tindak pidana korupsi. Perntaan Saut Situmorang dinilai sangat tendensius terhadap HMI.
"Untuk itu kami mengecam keras pernyataan tersebut, dan kami menganggap bahwa pernyataan tersebut tidak pantas disampaikan oleh seorang pimpinan KPK. Untuk itu kami meminta dewan penasihat, Komite Etik KPK, dan Komisi III DPR untuk meninjau kembali kelayakan dan integritas Saut Situmorang sebagai pimpinan KPK," ujar Mulyadi dalam siaran persnya, Sabtu (7/5/2016), seperti dilansir Sindonews.
Dia mengingatkan Saut Situmorang perlu belajar sejarah lagi. Menurutnya, sejak didirikan 5 Februari 1947, HMI sudah menyatakan sikap untuk memegang teguh komitmen keumatan dan kebangsaan. Lanjutnya, HMI selalu hadir pada setiap perjalanan bangsa Indonesia mulai dari mempertahankan kemerdakaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melawan PKI hingga tumbuhnya orde baru, serta lahirnya reformasi.
"Saut Situmorang kembali belajar tentang sejarah Republik Indonesia dan sejarah pegerakan kemahasiswaan dan pemuda," ucapnya.
Pihaknya berjanji segera melaporkan Saut Situmorang ke polisi atas ucapannya di depan publik. "Atas nama PB HMI, kami menginstruksikan pada seluruh Badko dan seluruh cabang se-Indonesia untuk melaporkan pernyataan Shony Saut Situmorang kepada pihak kepolisian setempat. Badko ke Polda, dan cabang ke polresta/polres secara serentak pada hari Senin, 09 Mei 2016," tandasnya.
Seperti diketahui, ketika didapuk menjadi narasumber di TV One, Kamis (5/6), Saut menyinggung ihwal eksistensi tokoh HMI yang di kancah nasional.
"Mereka (KAHMI/HMI) orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau HMI minimal LK (Latihan Kaderisasi) 1. Tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat," ujar Saut Situmorang.