Kabid Investigasi Densus 88 Penyidik Ustadz ABB Meninggal Dunia Usai Kritis 3 Pekan

(Kepala BNPT Tito Karnavian saat melayat Kombes Riad)

Kepala Bidang Investigasi Densus 88 Mabes Polri Kombes Polisi Riad bin Badar Balfas meninggal dunia dan dimakamkan pada Kamis (5/5/2016) lalu.

Pantauan Kiblat.net di lokasi, ambulans yang membawa jènazah tiba di rumah duka di Jalan Batu Ampar III Condet, Jakarta Timur pada pukul 15.30, usai dishalatkan selepas waktu Ashar di Masjid Al-Fatah, Jatinegara. Mantan Kapolresta Tangerang ini dimakamkan di Kober Kampung Melayu.

Menurut informasi yang dikumpulkan Kiblat.net, Kombes Riad wafat dalam usia 45 tahun serta meninggalkan 6 orang anak. Diketahui pula, Riad menderita kanker paru dalam 2 bulan terakhir, lalu mengalami masa kritis selama 3 pekan sehingga terpaksa dirawat di Singapura.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono menegaskan Kombes Pol Riad meninggal di Singapura sekitar pukul 02.55 waktu setempat. Kemudian jenazah langsung diterbangkan ke Jakarta siang ini.

“Meninggal sekitar pukul 02.55 di Singapura,” kata Kombes Pol Awi, Kamis (5/5/2016).

Kombes Riad merupakan angkatan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1992. Dia pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Tangerang pada 2012-2013. Pada Oktober 2014, Kombes Riad dialihtugaskan sebagai Kabid Investigasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Sebelum meninggal dunia, Kombes Riad menyelesaikan pendidikan Sespimti, lalu Riad menjabat Analis Kebijakan Densus 88. Kombes Riad memang dikenal lama bertugas di unit Anti Teror Mabes Polri. Ia pernah menjadi penyidik pada perkara Ustadz Abu Bakar Baasyir.

“Selepas dari penyidikan Ustadz Abu Bakar Baasyir, beliau naik pangkat dari AKBP menjadi Kombes dan menjabat sebagai Kapolresta Tangerang,” ujar Farid Ghozali, anggota Tim Pembela Muslim yang pernah menangani kasus Ustadz Abu Bakar Baasyir, pada Kiblat.net.

Selain Riad, perwira kepolisian lainnya yang pernah menjadi penyidik kasus Ustadz ABB adalah Kombes Henry Nahak. Henry kini menjabat sebagai Kaditreskrimum Polda Metro Jaya.

Tak hanya dikenal sebagai perwira yang cerdas, karir Riad juga dinilai cukup gemilang. Ia digadang-gadang menjadi salah satu calon kuat Kadensus 88.

Kiprah Riad dalam penangkapan tersangka teroris tidak diragukan lagi. “Dari sebagian kasus yang saya tangani, hampir semua surat penangkapan ditandatangani oleh almarhum,” tutup Farid.

Sumber: Kiblat.net


Baca juga :