Banyak KTP Abal-abal, Pemecatan RT/RW Diduga Terkait Memuluskan Verifikasi KTP Untuk Ahok


Persoalan RT/RW di DKI Jakarta kini sedang hangat dibicarakan setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam memecat Ketua RT/RW bila menentangnya.

"Saya instruksikan kepada seluruh wali kota untuk umumkan ke seluruh lurah, kalau RT dan RW enggak mau jadi pemerhati, mundur atau kami pecat," ujar Ahok di Gudang Sarinah, Pancoran, Minggu (29/5/2016) malam, dikutip dari Kompas.

Bahkan sudah ada Ketua RW yang dipecat, yaitu Ketua RW 012 Kebon Melati.

Merespon pemecatan Ketua RW 012 Kebon Melati, aktivis politik Andi Arief mengingatkan keterkaitan Pengurus RT/RW dengan Pilgub DKI 2017.

Menurut mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, pengurus RT/RW akan dilibatkan dalam verifikasi KTP Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas calon cagub/cawagub dari jalur independen.

“Verifikasi KTP KPU atas calon independen nantinya akan melibatkan RT/RW, saya berpikiran negatif: banyak KTP abal-abal,” tulis Andi Arief di akun Twitter ‏@AndiArief_AA, Senin (30/5).

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pengurus RT dan RW se-ibukota berkumpul di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (29/5) malam.

Pertemuan tersebut digelar, menyusul dipecatnya Agus Iskandar sebagai ketua RW 012 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakpus, oleh Lurah Winetrin Jumat (27/05), lantaran menolak pemberlakuan Surat Keputusan (SK) Gubernur No. 903/2016.

Dalam SK Gubernur tersebut pengurus RT/RW setiap hari harus melaporkan kondisi lapangan di lingkungannya melalui aplikasi Qlue sedikitnya tiga kali untuk mendapatkan biaya operasional.


Baca juga :