"Bismillah, insya Allah @ACTforHumanity siapkan Rp 1 milyar bantuan pangan & obat2an utk korban tragedi Alepo Suriah, tim ke Turki Rabu besok," demikian disampaikan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, Selasa (3/5).
Sampai dengan hari ini, sudah lebih dari 10 hari serangan berdarah rezim Bashar al Assad menggempur warga sipilnya sendiri di Provinsi Aleppo, Suriah.
Konflik di Aleppo menjadi puncak dari tindakan barbar yang dilakukan rezim pemerintahan Assad dengan sokongan Rusia atas warganya sendiri. Dengan dalih melawan gelombang pasukan oposisi yang menentang pemerintah, jet tempur dan helikopter serbu rezim melontarkan bom udaranya tepat di atas fasilitas publik. Ledakan paling fatal menghantam Rumah Sakit Al Quds di Aleppo, sebuah rumah sakit spesialis penyakit anak-anak.
Serangan udara fatal di pagi buta itu pun telah menjadi satu dari sekian banyak kejahatan kemanusiaan paling keji yang dilakukan oleh Assad terhadap negerinya sendiri. Menargetkan serangan pada fasilitas publik adalah kejahatan perang paling sadis.
Kabar terakhir yang dikutip dari sumber Al Jazeera, Syrian Observatory for Human Rights, dalam 10 hari terakhir serangan di Aleppo sudah membunuh sedikitnya 253 warga sipil. 49 jiwa di antaranya adalah anak kecil. Mereka, anak-anak Aleppo kebanyakan tewas karena percikan bom barrel rezim Assad yang menembus tubuh mungil tak bersalah. Tak sedikit pula tubuh kecil yang terjebak dalam darurat perang itu tewas karena tertimbun reruntuhan bangunan, imbas dari ledakan bom jet tempur Assad.
Aleppo, sebuah kota yang berada di utara Suriah, hanya berjarak sekira 15 kilometer dengan gerbang perbatasan Turki.
Sejak konflik Suriah meletus tahun 2011 silam, 95 persen dokter dan staf medis melarikan diri dari Aleppo. Padahal kekacauan perang dan kehancuran yang terjadi di kota ini jelas memberikan trauma dan kesakitan yang mendalam, kehadiran dokter medis sangat dibutuhkan di Aleppo. Hari ini, hanya ada 70 sampai 80 dokter di Aleppo, berdasarkan catatan dari Medicine Sans frontiers (MSF).
Sampai hari ini pasukan rezim Assad sudah menjatuhkan bom barrel di banyak lokasi sekaligus di Aleppo, meliputi kawasan Hritan, Kafr Dael, Bab al-Haded dan Kastelo. Media lokal di Suriah yang pro terhadap rezim mengatakan, serangan di Aleppo selama 10 hari terakhir dilakukan untuk memotong jalur distribusi pemberontak sipil yang berada di dekat perbatasan Turki.
Walau Assad berdalih demikian, namun terbukti serangan mematikan rezim pemerintah malah menargetkan banyak fasilitas sipil. Publik dunia pun menduga ada upaya Assad untuk melakukan genosida atau pembunuhan massal bagi ribuan penduduk sipil.
Bagi Anda yang tergerak ingin membantu Aleppo, bisa disalurkan via ACT:
BSM 7013 882 945
BCA 676 030 0860