Rijalud Dakwah
Allah takdirkan kita berada di akhir zaman.
Dimana islam sebagai agama, sempurna dan tak boleh ada perkara tambahan. wahyu sudah terputus, sementara setiap waktu bertambah masalah dan persoalan.
Tantangan dakwahpun sangat beragam,
Ada Firaun penguasa zalim yang kejam.
Ada Hamman sang birakrat busuk yang pendendam.
Ada Qarun sang konglemerat hitam.
Ada kelompok lainnya yang merasa kepentingannya terancam.
Dan ada rakyat awam yang tak paham Islam.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Abu Bakar, yang berbelas ashshiddiq, dapat dipercaya, dermawan, lembut tapi tegas, terhadap musuh tak pernah gentar.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Umar bin Alkhaththab, yang bergelar Alfaruq, pemimpin Yang kuat, zuhud dan bertanggung jawab.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Utsman bin affan, Yang pemalu dan sangat dermawan.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Ali Yang kuat dan berani. Di malam hijrah menggantikan posisi Rasulullah tidur sendiri.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Abu Ubaidah Aljarrah, Yang digelari Rasulullah amiinu hadzihil ummah (kepercayaan ummat).
Dakwah ini butuh pada sosok seperti sosok seperti Abu Hurairah, Sahabat Penghapal ribuan hadits Rasulullah (saw).
Dakwah ini butuh pada sosok seperti sosok seperti Hassan bin Tsabit, yang syair syairnya mampu membungkam lisan kafir Quraisy yang hatinya sakit.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Nuaim bin Mas'ud, Sang penyusup yang cerdas saat perang khandak dan berotak Yahud.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Khalid bin Walid, Seluruh hidupnya dihabiskan di medang perang fi sabilillah dengan ikhlash mencari syahid.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Amru bin Ash, Diplomat ulung, Dan juru runding yang sangat cerdas.
Dakwah ini butuh pada sosok seperti Abdurrahman bin Auf, saudagar kaya yang dermawan, menginfakkan hartanya di jalan Allah tak hitung hitungan.
Begitulah dakwah membutuhkan berbagai bentuk karakter dan akhlaq karimah.
Ada yang lembut, keras, dermawan, pemaaf, tegas dan penuh rahmah.
Semua satu kesatuan dan tak mungkin terpisah.
Natar, 9/4/2016
-Komiruddin Imron-