Penuh Haru, Ibu Negara Emine Erdogan Persatukan Kembali Keluarga Pengungsi Suriah yang Lama Berpisah


Malam (acara) itu adalah malam penuh kegembiraan sekaligus kesedihan bagi Rua Sheikh Ali, seorang gadis Suriah berusia 11 tahun yang tinggal di Turki. Ia diwawancarai dan tampil di “Escape to Freedom,” sebuah dokumenter mengenai pengungsi Suriah yang penayangan perdananya dihadiri oleh ibu Negara Emine Erdogan pada Rabu (20/4) malam.

Dalam dokumenter tersebut, sang gadis bercerita mengenai bagaimana rindunya ia pada kakak dan sepupunya yang berusia dua tahun, yang tak dilihatnya sejak ia mengungsi ke Turki dengan orangtuanya dua tahun yang lalu. Setelah penayangan berakhir, Emine Erdogan naik ke panggung dan berpidato bersama para pengungsi Suriah yang tampil dalam dokumenter itu.

“Rumah bukanlah dimana engkau lahir. Itu adalah tempat dimana orang-orang di sekitarmu adalah saudara dan saudari yang membagi cinta dan kebaikan mereka. Mungkin engkau tak terlalu jauh dari orang yang engkau cintai dan rindukan. Engkau mungkin lebih dekat dengan sepupumu dari yang engkau kira,” sebut Emine Erdogan sembari berpaling kepada Rua di bangku penonton.

Lalu, beliau mengundang Rua Sheikh Ali ke panggung dan memintanya untuk melihat ke pintu masuk aula bioskop. Sang gadis yang telah lama merindukan ini kemudian melihat kakaknya, suami kakaknya dan sepupu mudanya Shadi.

Rua dan para audiens spontan mengeluarkan air mata saat sang gadis Suriah dipersatukan dengan keluarganya di panggung.

Diberitakan bahwa Emine Erdogan sendiri yang secara pribadi mengatur perjalanan untuk saudari dan keluarga Rua Sheikh Ali setelah beliau mendengar ceritanya, lama sebelum penayangan perdana itu dilakukan.

Dokumenter itu, disponsori oleh Bulan Sabit Merah Turki, menayangkan berbagai cerita pengungsi yang kabur dari perang sipil di Suriah ke Turki, dan menceritakan apa yang mereka lalui dan bagaimana mereka tinggal di Turki.

Turki menjadi tuan rumah bagi 2,7 juta lebih pengungsi Suriah dan sekitar 268 ribu pengungsi tinggal di kamp-kamp pengungsi dekat perbatasan Negara tersebut dengan Suriah.

Turki menerapkan kebijakan pintu terbuka untuk para pengungsi dan dipuji karena bantuan kemanusiaannya untuk orang-orang Suriah.

“Bisa anda bayangkan bagaimana sulitnya terusir dari Negara anda sendiri, menjadi tunawisma? Saya berterimakasih kepada seluruh pengungsi di Turki karena mengingatkan kami bahwa kami harus terus menjadi manusia,” sebut Emine Erdogan dalam pidatonya, seperti dilansir Daily Sabah.

Berikut video momen mengharukan saat Ibu Negara Emine Erdogan Persatukan Kembali Keluarga Pengungsi Suriah yang Lama Berpisah:


Baca juga :