Ibu Negara memberi pengarahan kepada 14 istri gubernur/wakil gubernur, 370 istri bupati/wakil bupati dan 60 istri walikota/wakil walikota pemenang Pilada Serentak 2015 di gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2016).
Istri Presiden Joko Widodo, Iriana Jokowi mengimbau para istri Gubernur, Wali Kota, dan Bupati agar ikut mendampingi para suami mereka untuk blusukan dan bertemu langsung dengan masyarakat sebagaimana yang dilakukannya bersama Presiden Jokowi. Iriana meminta para istri kepala daerah berperan aktif mendukung suami masing-masing.
Namun pidato Iriana tiba-tiba berhenti. "Mas catatan saya mana mas, yang saya catat tadi," tanya Iriana kepada ajudannya.
Ajudan pun langsung menghampiri Iriana yang berdiri di atas podium. Salah satu ajudan yang berseragam Polri menyampaikan bahwa semua catatan dan teks pidato sudah dijadikan satu. "Di situ semua bu," kata ajudan.
Atas jawaban tersebut, Iriana langsung mencari catatan yang dimaksud. Lembaran demi lembaran kertas putih yang dipegangnya dibuka. Namun istri Presiden Jokowi ini tak juga menemukan catatan yang dimaksud.
"Kayaknya ketinggalan bu, jadi saya harus selesai. Sebenarnya banyak yang mau diomongin," kata dia di hadapan para istri gubernur.
Dia lantas menanyakan pada para istri gubernur soal buku panduan organisasi aksi solidaritas era kabinet kerja. "Tadi engga dikasih buku ya bu?" katanya.
"Belum," jawab para ibu-ibu pejabat yang hadir di acara tersebut.
Namun Iriana percaya tanpa buku itu para istri kepala daerah sudah mengetahui visi dan misi organisasi aksi solidaritas era kabinet kerja.
"Ndak apa-apa tapi saya tahu kok ibu-ibu di luar kepala. Memang enggak dikasih bu? Oh belum. Mungkin itu saja bu dari saya sekian bu," katanya dengan mengucapkan salam penutup pidato. (merdeka)