[Syrian women and children arriving to be evacuated by Syria's Red Crescent from a Damascus suburb that has been under siege by the Assad forces for months (AFP Photo)]
Sekjen PBB, Ban Ki-Moon mengatakan bahwa mayoritas korban kekejaman teroris di seluruh dunia adalah kaum muslim. Hal ini disampaikan bersamaan dengan pengumuman untuk merencanakan sistem penangkal ancaman terorisme di Jenewa, Swiss.
Ban menyampaikan saat konferensi di Jenewa, Jumat ( 8/4/2016 ), tidak bisa disangkal bahwa pembahasan terorisme melibatkan ISIS dan Boko Haram. Jelas aksi terorisme ini tidak berasal dari agama, daerah, kewarganegaraan, atau etnis tertentu.
"Kita harus menyadari bahwa korban kekerasan ekstrimis di seluruh dunia mayoritas merupakan orang-orang muslim."
Konflik terorisme telah menyebabkan jutaan orang mengungsi dari rumah membawa perasaan ketakutan serta berputus asa dalam menemukan keamanan bagi keluarga mereka. "Semua tantangan ini menjadi lebih penting karena meningkatnya ancaman senjata kimia, biologi, radiologi, bahkan nuklir yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan oleh para ekstrimis. Ancaman ini sangat jelas dan berbahaya. PBB bekerja keras untuk menghadapi hal serius ini."
"Kekerasan ekstremisme merupakan ancaman internasional yang membutuhkan kerja sama internasional." Ban juga menambahkan, "Saya merencanakan untuk menciptakan sistem pencegahan tingkat tinggi untuk mencegah aksi ekstremisme."
Ban Ki-Moon bersama para menteri dari 32 negara menghadiri konferensi tingkat tinggi di markas PBB yang bertempatkan di Jenewa, Swiss dalam rangka mencegah aksi kekerasan ekstremisme.
Sumber: dailysabah
Sekjen PBB, Ban Ki-Moon mengatakan bahwa mayoritas korban kekejaman teroris di seluruh dunia adalah kaum muslim. Hal ini disampaikan bersamaan dengan pengumuman untuk merencanakan sistem penangkal ancaman terorisme di Jenewa, Swiss.
Ban menyampaikan saat konferensi di Jenewa, Jumat ( 8/4/2016 ), tidak bisa disangkal bahwa pembahasan terorisme melibatkan ISIS dan Boko Haram. Jelas aksi terorisme ini tidak berasal dari agama, daerah, kewarganegaraan, atau etnis tertentu.
"Kita harus menyadari bahwa korban kekerasan ekstrimis di seluruh dunia mayoritas merupakan orang-orang muslim."
Konflik terorisme telah menyebabkan jutaan orang mengungsi dari rumah membawa perasaan ketakutan serta berputus asa dalam menemukan keamanan bagi keluarga mereka. "Semua tantangan ini menjadi lebih penting karena meningkatnya ancaman senjata kimia, biologi, radiologi, bahkan nuklir yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan oleh para ekstrimis. Ancaman ini sangat jelas dan berbahaya. PBB bekerja keras untuk menghadapi hal serius ini."
"Kekerasan ekstremisme merupakan ancaman internasional yang membutuhkan kerja sama internasional." Ban juga menambahkan, "Saya merencanakan untuk menciptakan sistem pencegahan tingkat tinggi untuk mencegah aksi ekstremisme."
Ban Ki-Moon bersama para menteri dari 32 negara menghadiri konferensi tingkat tinggi di markas PBB yang bertempatkan di Jenewa, Swiss dalam rangka mencegah aksi kekerasan ekstremisme.
Sumber: dailysabah