'Mau dibilang bela Fahri Hamzah juga gak papa'

http://www.portalpiyungan.com/2014/09/fahri-begitu-jokowi-dilantik-saya-akan.html

Selamat pagi. Mau dibilang bela Fahri Hamzah juga gak papa :)

Fahri itu vokal mengkritisi eksekutif. Harusnya seperti itulah anggota dewan. Tiga fungsi DPR ia lakukan optimal: pengawasan-legislasi-anggaran.

Dia banyak bicara? Arti "parle" dari "parlemen" itu adalah "berbicara"!

Sampai saat ini, dia juga tak punya catatan korup atau menabrak etika.

Lebih dari itu, Fahri adalah anggota legislatif dari PKS yang memperoleh suara pemilih tertinggi yakni 125.083, bahkan lebih tinggi dibanding Hidayat Nurwahid yang memperoleh 119.267. Suka atau tidak suka, Fahri dipercaya oleh konsituennya.

Fakta-fakta ginian juga perlu dikemukakan tanpa ragu. Tak peduli siapapun dia dan dari latarbelakang apa.

Nanti jika rezim berganti atau tukar tempat dari kalangan-kalangan yang sekarang oposisi misalnya, wakil-wakil rakyat yang kritis tetap dibutuhkan. Itulah hakekat check dan balance. Mengapa? Karena kekuasaan cenderung korup. Dan kekuasaan yang anti kritik sudah pasti korup. Untuk itulah vokalis-vokalis legislatif dibutuhkan.

Bahwa dia bermasalah dengan partainya... itu bukan hal aneh dalam kepartaian. Bukan berarti ybs penjahat. Persoalan internal yang sama juga pernah dialami oleh tokoh-tokoh semisal Sophan Sophiaan, Hatta Taliwang atau bahkan Akbar Tanjung.

(Joko Santoso HP)

*dari status fb Joko Santoso HP (Rabu, 6/4/2016)

____
Joko Santoso HP merupakan Anggota DPR RI 2004-2009 dari PAN, Wakil Ketua Fraksi MPR – RI, beliaulah pencipta logo PAN pada tahun 1998.

Baca juga :