Kaum Liberal, Reklamasi dan Absolutisme


Penulis: Airlangga Pribadi*

Saya heran dengan kicauan kawan saya satu ini. Benarkah ini kicauan anda Mas Ulil Abshar Abdalla?

Sejak kapan kritik atas reklamasi dibangun melalui argumen 'asal menolak dan pokoknya menolak'? Dari berbagai wacana yang muncul kritik atas kebijakan reklamasi justru dikemukakan untuk mencegah agar kita tidak mengulangi langgam kekuasaan Orde Baru yang otoriter dan main absolut2an. Jangan sampai rakyat menjadi tumbal bagi pembangunan. Kritik atas reklamasi adalah kritik atas berpikir model absolutisme bahwa pembangunan dengan cara dan jalan apapun adalah sebuah kebenaran!

Demikian pula segenap gugatan atas reklamasi juga tengah bangkit dan tumbuh dari kesadaran sosial baru bahwa kita hidup ini saling terkoneksi satu sama lain dalam hubungan antara manusia dan lingkungannya. Sebuah kebijakan publik semestinya mempertimbangkan keterhubungan sosial diatas bukan saja dikomandai oleh cara berpikir teknokratik bahwa kepentingan modal diatas kepentingan rakyat.

Sebuah kesadaran yang tengah muncul dalam pandangan dialog teologis baik yang diutarakan oleh Paus Fransiskus maupun para Kyai yang membela hak2 rakyat dibanyak tempat.

Kalau wacana agama seperti ini yang anda gugat. Ya memang saya beriman dengan pandangan2 teologis seperti ini, bahwa manusia sebagai makhluk kreasi Tuhan memiliki tanggung jawab untuk mengelola alam dan seisinya sebagai ciptaan Tuhan. Bagaimana dengan anda?

Can't the oligarch speak? Can't the developer speak?

__
*sumber: fb


Baca juga :