Situs resmi PKS mengutip dan memberitakan semua pernyataan tokoh dan kader yang pro dan sepakat terhadap pemecatan Fahri Hamzah. Tanpa satu pun menghadirkan postingan yang berseberangan dengan keputusan struktur yang tidak bulat itu.
Sementara portal-portal yang kontra terhadap pemecatan tersebut, disamping banyak memberitakan pernyataan, pendapat tokoh dan sikap kader yang mendukung Fahri Hamzah, juga masih memuat bayanat resmi PKS dan mengutip berbagai pendapat yang membenarkan DPP.
Jauuuh sebelum pemecatan itu terjadi, sudah ada pernyataan ke media dari (orang) struktur PKS bahwa Fahri sedang dievaluasi. Kemudian setelah surat pemecatan ditandangani, sebelum sampai ke Fahri, sudah terlebih dahulu bocor ke media.
Kini setelah menjadi polemik di antara kader, pro dan kontra, terutama yang akar rumput, DPP melalui laman resminya terus berupaya meyakinkan kader dengan pernyataan pernyataan berbagai tokoh partai dan struktur yang mendukung keputusan tersebut.
Nah, pada saat yang bersamaan ada upaya pembungkaman kader yang kontra keputusan itu untuk bicara. Bahkan sekedar untuk mengikuti perkembangan kasusnya pun tidak dibolehkan. Padahal di satu sisi, DPP melalui laman resminya secara terbuka menampilkan 'konfrontasi' dengan Fahri dan orang-orang (kader+simpatisan) yang mendukung Fahri.
Kalau begitu, di mana slogan “I'diluuuuuu huwa aqrabu littaqwa!” itu kini berada?
*Abrar, Simpatisan PKS di Lawang, Malang.
https://www.facebook.com/abraruna/posts/10204296539132443