Ahok dan Teman Ahok dikecam publik setelah ketahuan menggunakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Graha Pejaten IV Nomor 3, Jakarta Selatan, digunakan untuk sekretariat Teman Ahok.
Bukannya meminta maaf dan memperbaiki kekeliruan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) malah menuduh ada perusahaan milik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berdiri di Kompleks Graha Pejaten, Jakarta Selatan. Oleh karena itu, lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu tidak hanya digunakan sebagai sekretariat Teman Ahok serta kantor lembaga survei Cyrus Network.
“Kalau enggak salah, salah satunya namanya PT Gardatama. Itu milik Pak Prabowo. Itu usaha perikanan, dan sampai sekarang masih berkantor di Pejaten,” kata Ahok, di Balai Kota, Senin (21/3/2016), seperti dilansir TeropongSenayang.
Serangan Ahok terhadap Prabowo Subianto ini, tanpa didasarkan bukti yang valid namun masih “kalau enggak salah” dianggap banyak kalangan sebagai sikap tidak tahu diuntung dari ahok. Karena karir Ahok melejit salah satunya karena jasa Prabowo Subianto yang memasangkan dia dengan Jokowi dalam Pilgub DKI 2012 yang lalu.
“Kalau PT Gardatama, perusahaan perikanan milik Pak Prabowo, salah (peruntukan), dong. Mesti diusir kalau begitu. Jadi, Pak Taufik, makanya hati-hati, jangan sampai kena sendiri,” celoteh Ahok.
Konsultan politik pendukung Ahok dari Cyrus Network, Hasan Nasbi, sebelumnya menuding ada dua rumah di Kompleks Graha Pejaten yang disewakan kepada perusahaan milik Prabowo, yakni untuk kantor jasa keamanan.