Perempuan 'Agak' Surga
by Eko Novianto
'Perempuan surga itu cantik. Kecantikannya tak terbayangkan. Belum pernah dilihat laki-laki lain. Tidak pingin dilihat oleh laki-laki lain. Tidak pernah melirik laki-laki lain. Seluruh jiwa raganya hanya untuk seorang laki-laki penghuni surga', kata seorang ustad berjenggot tebal berwarna pirang perpaduan putih, senada dengan warna jubah dan sorbannya. Hujan deras magrib itu menemani kami mendengar penuturannya tentang perempuan surga.
Oke.
Maka perempuan dunia yang tak ingin kecantikannya banyak dinikmati laki-laki lain, mungkin sudah agak perempuan surga. Perempuan jarang melirik laki-laki lain, mungkin perempuan dunia yang agak perempuan surga. Perempuan dunia yang cuma punya sedikit ruang di hatinya untuk selain laki-lakinya, mungkin sudah agak surga.
Kalau pun agak tidak tinggi, agak hitam, atau agak mulai gemuk, namanya juga perempuan agak surga. Kalau pun kadang melirik dan tersipu, namanya juga perempuan agak surga. Kalau pun kadang sedikit membuat sebal, namanya juga agak surga. Agak surga.
Toh para perempuan agak surga itu juga masih bersama dengan laki-laki dunia. Yang sering egois, ga peka, jorok, pemarah, sering menyebalkan dan tidak menyenangkan, agak peragu, banyak caper dan suka baper, suka sok sibuk untuk bisa banyak tidur pas libur, dan masih dengan laki-laki dunia yang sering ingin dipuji atau dibenarkan terus.
Perempuan agak surga biasanya dengan laki-laki agak surga.
Semoga semakin agak. Aamiin.
Jakarta, 9 Maret 2016