Kalau melihat sikapnya pemerintah sekarang ini atas insiden di perairan Natuna tanggal 19 Maret 2016 membuat saya menjadi bernostalgia kepada jaman-jamannya V.O.C.
Masih ingatkah Anda kepada kisah-kisahnya yang nyata dari Bendara Raden Mas Antawirya atau dikenal PANGERAN DIPONEGORO di Yogyakarta?
Kejadian tempo hari di perairan Natuna itu dan sikap-sikapnya pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh mahadewa Joko Widodo mirip sekali dengan peristiwa VOC ada memasang patok-patok di DESA TEGALREJO.
Oleh Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sudah diberikan hak-hak istimewa, tetapi masih mau sembarangan serobot tanahnya milik rakyat. Pasukan VOC diberikan peringatan malah balas menembak.
Atas kejadian itu, Sultan Hamengkubuwono III pada masa itu menganggap insiden di TEGALREJO hanya sekedar KONFLIK PERTANIAN. (Jaman Jokowi, Natuna dianggap hanya Konflik Perikanan, bukan Kedaulatan)
Inilah yang membuat hati dan kalbunya Pangeran Diponegoro menjadi berang, kemudian melepaskan gelar keningratannya, lalu memilih berada dan bersama rakyat jelata.
Saudara-saudara, kaum Marhaen Indonesia, SEJARAH SUDAH TERULANG KEMBALI, KALAU BANGSA INDONESIA INI MASUK KE DALAM PENJAJAHAN BARU.
*dari fb Leo Kusuma
(Baca juga: Fahri: Saya Dapat Info China Tembak Kapal TNI-AL, Kenapa Ditutup-tutupi?)