(Melissa Oentoro)
Melissa Oentoro mahasiswi Universitas Pelita Harapan di Lippo Karawaci, mantan ketua kebaktian bahasa Inggris gereja Stella Maris ini mendapat petunjuk dan menerima hidayah Allah Ta'ala (sebagaimana 2 frather di gerejanya yang sudah lebih dahulu masuk Islam, satu diantaranya menjadi ketum Mualaf Center Indonesia - Haji Steven Indra Wibowo).
Selama 3 tahun Melissa berdialog dengan kita..
Awalnya dialog dilakukan Melissa justru untuk mencela Islam dan mencari kesalahan Islam, saat itu Melissa bertujuan untuk memurtadkan lawan dialognya.
Karena sudah lama diketahui oleh Melissa bahwa kelemahan umat muslim saat ini adalah Al-Islamu mahjuubun bil muslimin (kebenaran Islam tertutup oleh umat Islam sendiri).
Cahaya keindahan Islam tertutupi oleh perilaku buruk ummat Islam. Dan perilaku-perilaku itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam. Bukan bagian dari ajaran Islam.
Akan tetapi karena dari mulut mereka setiap saat mengaku bahwa mereka adalah umat Islam, maka wajar jika banyak orang menganggap seperti itulah ajaran Islam. Padahal itu bukan ajaran Islam.
Akibatnya, jika yang dilihat adalah perilaku sebagian umat Islam yang tidak terpuji itu, dan itu yang dijadikan timbangan, maka orang yang tidak mempelajari dan menggunakan akalnya akan antipati kepada Islam. Tak ayal, cahaya keindahan Islam tertutupi.
Alhamdulillah setelah Melissa mengikuti Dzikir Akbar di Mesjd Az Zikra Ustad Arifin Ilham Sentul Bogor melihat sendiri betapa masih banyak kaum muslim yang berusaha mencintai Allah dan menegakkan sunnah - sunnah Rasul juga saling mencintai sebagaimana diri mereka sendiri bersama Jamaah Majelis Az Zikra semua berikhtiar menghidupkan Cahaya Keindahan islam..
Bertemu keluarga besar az-Zikra semakin membuatnya yakin bahwa Islam sesungguhnya adalah Rahmatan Lil Alamin, bahkan pandangan Melissa terhadap Poligami pun berubah dan mengatakan bahwa jika menikah untuk Allah maka Poligami itu indah.
Melissa memutuskan bersyahadat disaksikan ayahandanya dan puluhan ribu ikhwan fillah..
Kebenaran suatu agama terletak pada kitab sucinya, bukan pada manusianya..
Kisah Melissa panjang jika saya tuliskan disini, in syaa Allah kedepan akan di tuliskan sendiri oleh Melissa.
Singkat cerita, sebelum memutuskan masuk Islam hampir sebulan Melissa yang belum muslim terbangun setiap hari, tiap dini hari jam 02.59 WIB dan dikepalanya terngiang adzan. Namun Melissa mendapat pertentangan dari dalam dan luar lingkungannya.
Kepada saya dan istri saya Melissa telah mengakui semua kesalahan dan kekhilafannya sebelum masuk Islam. Melissa sudah bertaubat sesungguhnya taubat dan ingin berubah menjadi seorang hamba Allah yang disayang Allah, ingin hidup tenang dan bahagia dunia dan akhirat, dan ini hanya bisa dicapai jika mau bertauhid dan menjalankan syariat..
Saat ini Melissa dibina dan dibimbing oleh team kami Nanda Putri, Siti Malikah Feer, Devia Sherly dan akan belajar Tauhid di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid.
Melissa telah meninggalkan semua fasilitas, kemewahan, kenikmatan dan kenyamanan dunia yang menipu yang langsung diganti Allah dengan hadiah ibadah Umroh Gratis yang akan dijalankannya bulan depan tanggal 07 April 2016.
Kita doakan Melissa yang sekarang diberi nama Fitrya Zuhdah oleh murobi kita Ustadz K.H. Muhammad Arifin Ilham menjadi manusia baru, seorang muslimah yang kaffah dan Istiqomah yang membawa keindahan Islam dalam hidupnya.
"Pada hari ini Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan Aku telah cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Aku telah meridai Islam sebagai agamamu." (QS al-Maidah: 3)
Jangan tuntut mereka, tapi mari kita tuntun mereka. Sentuh mereka dengan hati, pikiran, lisan, sikap perbuatan yang telah diteladankan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam.
Subhanallah wa bi hamdihi astaghfirullah wa atuubu ilaih (Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, saya memohon ampunan kepada Allah dan saya bertaubat kepadaNya)
Action talk louder than word.. kita tidak perlu berdebat apalagi bertikai untuk membuktikan tongkat mana yang lurus dan tongkat mana yang bengkok, letakkan saja tongkat yang lurus disebelah tongkat yang bengkok itu.
Subhanakallahumma robbana wa bi hamdika, Allahummagh firlii (Maha suci Engkau wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Ya Allah ampunilah aku).
Allahu Akbarrr..
___
*dari status fb Hanny Kristianto (Sekjen Mualaf Center Indonesia), Senin (7/3/2016).