Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin mengkritik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ikut penertiban prostitusi Kalijodo di Jakarta Barat atau Utara dan menyesalkan pasukan Katak (pasukan elit TNI) masuk gorong-gorong pada Kamis (3/3) kemarin. Padahal prajurit TNI harus dilatih sistem pertahanan meski tak ada perang (efek deteren).
"Masak masuk gorong itu bukan efek deteren. Kemudian ada TNI masak usir lonte bukan efek deteren," kata TB Hasanuddin saat diskusi bertema TNI antara idealisme dan realitas di era reformasi di Tebet, Jakarta, Jumat (4/3), lansir merdeka.com.
Sementara di kesempatan berbeda, Pimpinan majalah Forum Keadilan, Kisman Latumakulita mengatakan, saat ini TNI bukan lagi anak kandung rakyat karena terlibat dalam penggusuran dan penertiban rumah di Kalijodo. Padahal doktrin TNI selalu bersama dengan rakyat.
"Ini seolah-olah TNI menelanjangi dirinya sendiri. Kok mereka malah berurusan sama rakyat," kata dia.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Ahok meminta bantuan TNI dan Polri melakukan penggusuran di Kalijodo.
Pemprov DKI Jakarta juga meminta bantuan TNI untuk melihat gorong-gorong di kawasan Jalan Merdeka yang menurut Ahok ada sabotase kulit kabel yang menyebabkan Jakarta masih dilanda banjir.
(Baca: Polisi Bantah Ada "SABOTASE" Kulit Kabel Seperti yang Dituduhkan AHOK)