'Kalau saya Jokowi, saya akan pecat Johan Budi'


Kalau saya, Jokowi, saya akan pecat Johan Budi;

Pertama, tidak etis Jubir mengoreksi atau menginterpretasi lain seruan dan kebijakan presiden, karena pernyataan presiden sangat jelas dan tidak dapat didiversi dalam pengertian maupun interpretasi lain. Pernyataan Johan Budi jelas menggerus wibawa dan kehormatan Presiden yang menyerukan Indonesia dan OKI bertindak tegas sepanjang menyangkut penjajahan Israel, termasuk mengambil langkah kongkrit boikot produk Israel, terutama di wilayah pendudukan.

Kedua, Johan Budi tampaknya tidak menguasai isu internasional, namun memaksakan diri menjelaskan isu tersebut. Sesungguhnya kampanye divestasi dan boikot produk Israel di daerah pendudukan telah menjadi seruan dan gerakan sipil internasional. Beberapa lembaga dan perusahaan besar di Inggris, AS, Belanda, Denmark, Swedia, Rumania, Jepang dan Afrika Selatan telah mendukung dan mempraktikan pemboikotan tersebut.

Sementara, Uni Eropa, mengingat latar sejarah dan hubungan dekatnya dengan Israel, mengambil langkah maju melarang pelabelan produk Israel yang diproduksi dari wilayah pendudukan.

Berikut ini pernyataan Uni Eropa;

"The European Union, in line with international law, does not recognise Israel's sovereignty over the territories occupied by Israel since June 1967, namely the Golan Heights, the Gaza Strip and the West Bank, including East Jerusalem, and does not consider them to be part of Israel's territory, irrespective of their legal status under domestic Israeli law."

"The Union has made it clear that it will not recognise any changes to pre-1967 borders, other than those agreed by the parties to the Middle East Peace Process."

Sebagai negara Muslim terbesar dan memiliki hubungan kesejarahan dengan Palestina di awal kemerdekaannya tentu Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan kemanusiaan untuk terdepan dalam membela kepentingan rakyat Palestina, termasuk mengambil alih inisiatif tekanan terhadap Zionis Israel disaat negara-negara tidak berdaya membela ras-nya sendiri.

Namun sebaliknya, sebagian elit, seperti Johan Budi atau orang di belakangnya tampaknya takut terhadap Israel untuk satu dan lain alasan sehingga mendorong sang Jubir meralat pernyataan Presiden, sekalipun dengan harga mahal kewibawaan dan harga diri presiden.

Untuk itu, pemecatan adalah langkah layak, jika presiden ingin menjaga kewibawaannya dan 100 persen dalam keadaan sadar lahir batin ketika menyerukan boikot Israel di depan delegasi OKI.

(Ahmad Dzakirin, Pengamat Politik)


Baca juga :