Semangat kader dan pimpinan Partai Demokrat di acara “Penataran Pimpinan dan Kader Partai Demokrat” yang digelar di Bogor, 28 Maret -02 April 2016, berefek pada “kegarangan” elit Demokrat di sosial media.
Di sosial media elit Demokrat mengusung hastag #InstitutDemokrat, yang “dilekatkan” pada isu-isu terkait kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Bila kami tak boleh mengingatkan apa yang sudah kami lakukan, jangan kalian membual tentang kami tak berbuat apa-apa. Bila kami dulu tak nyata berbuat, kini kamu tak bakal punya pekerjaan: meresmikan ini dan itu yang dulu kami bangun,” sindir politisi Demokrat Rachland Nahshidik di akun Twitter @ranabaja.
Tak hanya itu, @ranabaja bahkan menulis: “Beda berjanji dari membual lebih tipis dari kulit bawang. Tapi dia yang bermulut terlalu besar tak peduli berhidung sangat panjang.”
Jika Rachland Nashidik menyebut janji beda tipis dengan membual, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo membeberkan janji Jokowi yang tidak ditepati.
Soal janji Jokowi akan menciptakan 15 juta lapangan kerja baru, Ikhsan Modjo di akun Twitter @IkhsanModjo menulis: “Ada yang berjanji 15 juta lapangan kerja baru atau 3 juta per tahun. Sampai 1.5 tahun baru kurang 500 ribu dicipta. #InstitutDemokrat”.
“Ada yang berjanji akan beli ulang Indosat, yang ada BUMN lain dijadikan jaminkan untuk proyek infrastruktur tidak jelas. #InstitutDemokrat,” tegas @Ikhsan Modjo.
Terkait janji stop impor daging, @Ikhsan Modjo berkicau: “Ada yang berjanji stop impor daging, ternyata malah buka keran impor lebih banyak dari negara baru. #InstitutDemokrat.”
“Ada yang berjanji tidak akan hapus subsidi BBM, ternyata setelah premium, subsidi solar pun direncanakan dicabut. #InstitutDemokrat,” sindir @IkhsanModjo.
Juru Bicara Partai Demokrat itu juga menyinggung janji soal penurunan angka kemiskinan dan swasembada pangan. “Ada yang berjanji swasembada pangan dalam 3 tahun, ternyata selain beras sekarang garam pun masih dimpor. Ada yang berjanji kemiskinan diturunkan, ternyata bukan hanya bertambah tinggi tapi juga bertambah dalam. #InstitutDemokrat,” tulis @IkhsanModjo.
Perseteruan partainya mantan Presiden SBY dengan Presiden Jokowi memuncak setelah Jokowi blusukan ke proyek Hambalang yang mangkrak pada Jumat lalu. Blusukan ke Hambalang dinilai sebagai ejekan terhadap kinerja SBY.
Baca: SBY Jawab Sindirian "Mangkrak" Jokowi