Pasca serangan bom teroris di Brussels Belgia, Selasa (22/3), seorang sosiolog dan dosen Rice University Houston, Texas, Amerika, Dr. Craig Considine tergelitik untuk melakukan observasi bagaimana media (dunia) memberitakan serangan teroris ISIS.
Dari hasil observasi ditemukan fakta bahwa justru ISIS lebih banyak membunuh orang-orang Islam dibanding serangan mereka ke negara-negara Eropa, namun media barat 'menyembunyikannya' tak menjadikannya sebagai headline.
"In Nov., you were with Paris. Last week, you weren't w/ Istanbul. Today, you're w/ #Brussels. #SelectiveGrieving," tulis Dr Craig di akun twitternya @CraigCons, Rabu (23/3).
Doktor lulusan Trinity College Dublin Irlandia ini dikenal memiliki pandangan obyektif tentang Islam.
Saat muncul hashtag #StopIslam dan jadi Trending Topic Dunia sesaat setelah serangan teroris Brussels, Dr Craig dengan tegas menyerukan "we don't need #StopIslam. We need #StopIslamophobia".
Sebelumnya, pasca Teror Paris pada November tahun lalu, dimana dampaknya meningkat kebencian terhadap muslim dan Islam, Dr. Craig Considine menyerukan para pembenci Islam tak termakan pemberitaan media dan mengajak mereka mengenal Islam secara langsung bertemu orang-orang Islam.
"If you watch Fox News, you’ll think Muslims are nuts. Here's an idea. Turn your TV off. Go to your local mosque. Experience Islam 1st hand."
"Jika Anda menonton Fox News, Anda akan berpikir orang-orang Islam gila. Saya kasih saran. Matikan TV Anda. Pergi ke masjid setempat. Kenali Islam dari orangnya langsung," ujar Dr Craig.