PADANG – Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo begitu peduli dengan warganya. Begitu hujan deras disertai banjir melanda Padang, Walikota bersama isteri, Ny. Harneli Mahyeldi langsung mendatangi warganya, Selasa (22/3) subuh.
Belum terdengar azan subuh di masjid, Walikota beserta isteri sudah meluncur ke daerah yang terkena bencana. Sekitar pukul 04.00 Wib, Walikota dan isteri sampai di Kecamatan Kuranji. Di sini, Walikota melihat langsung kondisi banjir setinggi pinggang orang dewasa. Walikota dan isteri ‘merancah’ banjir untuk bisa sampai ke rumah warga yang terendam. Bantuan makanan ringan kepada warga terdampak banjir di daerah itu kemudian diserahkan.
Usai itu, Walikota juga melihat langsung kondisi jalan Bypass. Persisnya di depan RS. Baiturrahamah, Aia Pacah. Jembatan yang sedang dikerjakan hampir putus akibat terjangan banjir. Beruntung saat itu perahu karet milik Marinir membantu warga yang ingin melintasi jalur tersebut.
Tingginya debit air di sejumlah titik membuat rombongan Walikota Padang bersama Kabag Humas dan Protokol, Mursalim sering terhenti. Sekitar pukul 07.00 Wib, Walikota bersama ajudan, Jelli Chaniago dan Kabag Humas Protokol menyusuri jalan Adinegoro, Koto Tangah. Tanpa mengenakan alas kaki, Walikota berjalan kaki mulai dari Simpang Tabing hingga ke depan Polsek Koto Tangah.
Di sepanjang perjalanan, banjir setinggi betis dilewati Walikota. Walikota sempat menertibkan kendaraan yang terjebak macet akibat banjir. Walikota mengatur kendaraan agar kemacetan segera terputus.
"Awak kiro sia yang pakai baju kuniang nan maatur jalan tu, dikiro Polisi, ruponyo setelah dicaliak dari dakek ruponyo Pak Wali awak (Saya kira siapa yang pakai baju kuning yang sedang mengatur jalan, dikira Polisi, ternyata setelah dilihat dari dekat rupanya Pak Walikota kita),” celetuk Veni, General Manager sebuah stasiun televisi lokal yang kebetulan lewat.
Tidak hanya itu, Walikota juga sempat melihat jalur rel kereta api yang bergeser akibat terjangan banjir. Agar jalur rel tidak dilintasi kendaraan, jalur ditutup dengan menggunakan papan kayu. Sehingga kendaraan tak bisa lagi melewati rel tersebut.
Di Simpang Kalumpang, Walikota Padang melihat drainase yang tersumbat. Drainase dibersihkan dengan mengeluarkan sampah yang menutup jalur drainase tersebut.
Walikota ketika itu berjalan cukup jauh. Setiba di Polsek Koto Tangah, kemudian Walikota menyempatkan diri melihat langsung kondisi SMA 7 dan Perumahan Gery Permai. Selepas itu, Walikota melakukan dialog di stasiun televisi Padang TV.
Tidak hanya itu, Walikota juga melihat warga di Kompleks Perumahan Bumi Serdang Damai II, di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Koto Tangah. Di sini, Walikota membujuk warga setempat agar mau dievakuasi ke tempat lebih aman. Namun warga terlihat enggan untuk meninggalkan rumahnya.
“Bialah kami di siko Pak Wali,” ujar seorang warga.
Melihat keteguhan hati warga, Walikota kemudian mengimbau kepada SKPD terkait untuk menyiagakan satu unit perahu karet di kompleks perumahan tersebut. Gunanya untuk evakuasi warga jika debit air terus naik.
Tanpa mengenal letih dan lelah, Walikota terus berada di tengah warganya yang sedang dilanda musibah banjir. Tak mengenal pakaiannya yang telah basah kuyup akibat banjir, Walikota tetap menenangkan warganya dan menginstruksikan SKPD terkait supaya menyiapkan logistik dan bantuan. Hingga akhirnya sekitar pukul 16.00 Wib, Walikota menuju kediamannya di jalan A. Yani.