Jembatan Merah Putih (JMP) merupakan jembatan terpanjang di Indonesia Timur dalam waktu dekat akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Demikian lansir Tribun Maluku, Sabtu (2/6/2016).
Dibangun Sejak 2011....
Dilansir goodnewsfromindonesia, Proyek Jembatan Merah Putih di Ambon, Maluku, terbentang sudah. Kini kita tak perlu lagi mengitari Teluk Ambon dan menempuh perjalanan 1 jam, dari Bandara Pattimura menuju ke tengah kota Ambon. Jembatan ini memang dikerjakan sejak 5 tahun lalu, dan sempat mengalami penundaan.
Jembatan Merah Putih sendiri sudah ditunggu-tunggu masyarakat Ambon. Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan keberadaan jembatan sangat berpengaruh pada aktivitas perekonomian di Maluku.
Jembatan ini dibangun sejak 17 Juli 2011 dengan biaya sebesar Rp 772,9 miliar. Dana tersebut termasuk biaya pembangunan underpass Jalan Sudirman sebagai tempat berputar kendaraan dari dan menuju ke Jembatan Merah Putih.
Jembatan yang dibangun dengan sistem cable stayed ini menghubungkan Poka dan Galala di kawasan Teluk Ambon. Jembatan ini diharapkan dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari kota Ambon menuju Bandara Pattimura yang berkisar 35 Km dan sebaliknya, sehingga biaya operasi kendaraan dapat berkurang.
Selama ini harus ditempuh selama 60 menit dengan memutari Teluk Ambon. Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal penyeberangan (ferry) antara Poka dan Galala dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, ditambah waktu antri.
Secara teknis, panjang jembatan tersebut adalah 1.140 m yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu: Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka sepanjang 520 m, Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala sepanjang 320 m, dan jembatan utama sepanjang 300 m yang merupakan tipe jembatan khusus, sistem beruji kabel atau cable stayed, dengan jarak antar pilon sepanjang 150 m.
Semoga pas diresmikan tidak di-KLAIM dan diganti namanya Jembatan "Indonesia Hebat".
Dan semoga tidak ada lagi kata-kata dari pendukung Jokowi....
"Hanya di era JOKOWI yang mampu membuat JEMBATAN TERPANJANG DI INDONESIA TIMUR."
Seperti saat mereka KLAIM "Jalan di Kangaroo Island, Australia" sebagai "Pembangunan Jalan di Papua Era Jokowi".