(Peringati Hari Pers Nasional, Presiden Jokowi Minta Media Jangan Bikin Judul Berita 'Pemerintah Gagal')
@Fahrihamzah:
1. Banyak yang harus dikatakan tentang media.. banyak sekali... kalian terlalu penting...
2. Tapi ada sedikit koreksi (buat media mainstream -ed) setelah lahirnya media sosial...
3. Aku berharap ada introspeksi...
4. Wartawan itu sama dengan politisi... kita bekerja dalam kebebasan...
5. Keduanya bekerja dalam industri intelektual... pekerjaan kita menjual ide dan berita..
6. Pekerjaan kita menyampaikan realita... bicara atas nama fakta..
7. Tetapi... jika demokrasi tidak kita jaga maka nalar kita akan sirna...
8. Maka marilah menjaga demokrasi di dua lembaga kita... politik dan media...
9. Yang datang ke sini orang-orang baru... politisi Baru dan wartawan baru.. sama saja.
10. Politisi ada yang bodoh tapi wartawan juga begitu...
11. Tapi problem paling berat adalah karena politisi dibayar rakyat tapi wartawan dibayar siapa?
12. Maka saya mendorong demokratisasi lembaga media.. ayo dorong bersama..
13. Kita harus cegah agar media tidak bersekutu dengan uang... bahaya..
14. Tapi kita juga harus mencegah media bersekutu dengan politik... ini bencana.
15. Cobalah lihat akibatnya... media yang bersekutu dengan uang kampanyekan materialisme gila..
16. Seolah selera dan rasa dalam moda diatur oleh pasar... negara hilang agama hilang..
17. Kalau bersekutu dengan politik.. ada monopoli kebenaran.. lawan politik selalu salah... ketua partai selalu benar..
18. Gelap masa depan demokrasi kita kalau lembaga politik dan media tidak profesional...
19. Kita harus tahu batas.. Media dan politik adalah pilar dan jangkar demokrasi kita..
20. Memang boleh cari uang... Tapi jangan dusta dan melampaui batas..
21. Terimalah kritik pedas ini seperti kami para politisi dicaci maki...
22. Ini semua demi rakyat Indoensia.. Ini semua demi demokrasi..
23. Selamat #haripers Jayalah pers Indonesia...
___
*dari twit @Fahrihamzah (9 Februari 2016, Hari Pers Nasional)