Sayyid Quthb pernah mengalami puncak Liberal dan Sekuler. Tapi saat itu pun. Ia tetap menjadi pribadi yang hanif:
1. Tidak tergoda rayuan perempuan, padahal pernah 3 kali wanita telanjang mengajak beliau berzina.
2. Tidak tergoda jebakan untuk mabok dan narkoba.
3. Menolak tegas rayuan dollar.
Maka wajar. Saat Imam Hasan Al-Banna Syahid. Wafatnya Al-Banna menggugah nurani imannya. Ia pun keheranan, mengapa Amerika (tempat dia study saat itu) berpesta pora saat Al-Banna meregang nyawa?
Sayyid Quthb pun hijrah, dengan sebenar-benar hijrah. Dia dipenjara. Hasilkan karya fenomenal. Hingga menemui syahid di tiang gantungan menentang kedzoliman.
Kematian memang bukan domain manusia. Namun Allah telah menjelaskan, tanda kematian bisa dilihat dari "kebiasaan" selama ia hidup.
Lalu, sediakah Ulil atau Zuhairi menarik semua ucapannya yang sangat-sangat menistakan Allah, Rasul, Al-Qur'an? Nampaknya sulit.
Sebabnya mudah. Sayyid Quthb mengalami kegelisahan pemikiran. Sedangkan aktivis JIL mengalami kegelisahan penghasilan.
(Nandang Burhanudin)