DARI WA Ust. Taufiq Ridlo:
Hari Sabtu 2 Januari 2016 ada dua undangan pernikahan dari dua orang istimewa ustadz Abdul Hakim (Lampung) dan ustadz Rofi Munawwar (Surabaya), keduanya menikahkan putrinya. Saya sepakat dengan istri saya untuk bagi tugas menghadiri keduanya, saya ke Surabaya istri saya ke Lampung karena masih ada hubungan famili dengan istrinya Ust. Hakim.
Sayang qoddarollahu wama sya a fa'ala istri saya kurang sehat sehingga tidak dapat menghadiri undangan Lampung dan saya yang alhamdullilah menghadiri undangan ustadz Rofi yang langsung menyampaikan khutbah nikahnya buat menantunya dan setelah itu langsung menikahkannya dengan putrinya, ada suasana keharuan dan kekhawatiran dalam melepas anak perempuannya tapi dengan penuh kemantapan dan keyakinan yang kuat.
Dalam taushiah pernikahan yang disampaikan oleh ustadz Anis Matta ada yang unik dari penyampaiannya yang dapat saya simpulkan secara umum bahwa: kita sering mendengar bahwa kalimat sakinah kalau diucapkan dalam benak orang selalu berhubungan dengan pernikahan atau keluarga, padahal ayat ayat yang turun yang berkaitan dengan sakinah السكينة berhubungan semuanya dengan perang. Beliau (Anis Matta) menyampaikan ada lima ayat dalam Alquran dua diantarnya dalam surat Al fath dan beliau membacakannya sedangkan ayat yang berkaitan dengan keluarga dalam surat Ar Rumm diungkapkan dengan kata kerja لتسكنوا اليها istri dijadikan sebagai tempat berlabuh yang mendatangkan ketenangan.
Gambarannya adalah bahwa menggapai ketenangan sebagaimana diisyaratkan Allah dalam ayat ayat sakinah adalah melalui jihad. Kemudian hubungannya dengan pernikahan dan keluarga Anis menggambarkan bahwa jihad memerlukan energi; diibaratkan rumah jihad adalah halaman depan dan keluarga adalah halaman belakangnya, berlabuh di halaman belakang untuk mendapatkan energi dalam perjuangan dihalaman depan. Demikian yang saya fahami, artinya sakinah dalam keluarga adalah merupakan energi dalam ma'rokah jihad melawan semua kedhaliman di muka bumi ini dan ketenangan itu akan dicapai dengan ma'rokah antara hak dan batil antara kebenaran dan kebatilan.
Dr Yusuf Qorodhowy dalam satu ungkapannya mengatakan:
كُلُّ مَعْرَكَةٍ يَدْخُلُهَاالْمُسْلِمُ لِلدِّفَاعِ عَنْ حَقٍّ اَوْ لِمُقَاوَمَةِ بَاطِلٍ اَوْ لِإِقَامَةِ عَدْلٍ اَوْ لِلثَّوْرَةِ عَلَي ظُلْمٍ فَهِيَ مَعْرَكَةٌ دِيْنِيَّةٌ خَالِصَةٌ لِاَنَّهَا مَعْرَكَةٌ فِي سَبِيْلِ اللهِ
"Setiap ma'rokah (peperangan perlawanan) yang dilakukan oleh seorang muslim dalam membela kebenaran atau memerangi kebatilan atau dalam rangka menegakkan keadilan atau melakukan revolusi terhadap kedhaliman, maka semua itu adalah merupakan peperangan, perlawanan atas dasar keagamaan yang murni karena perlawanan seperti itu adalah merupakan perlawanan fisabilillah."
Selamat berjuang bagi semua pejuang kebenaran.
Hikmah dari perjalanan menghadiri pernikahan 02-01-2016.