Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya akan tetap bersama Koalisi Merah Putih (KMP) menjadi partai oposisi. Dia menghormati langkah Partai Golkar jika ingin merapat untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Menurutnya, PKS tidak mempunyai kewenangan untuk ikut campur terkait keinginan Golkar tersebut. Pasalnya, menurut dia, partai politik itu independen dan rasionalitas.
"Kami di PKS, kami jelas, silaturahim kemarin (menemui Presiden Joko Widodo -red) bukan berarti kami pindah koalisi, masuk pemerintah. Kami tetap di luar pemerintah, kami masih berada di KMP, sekalipun berdua dengan Gerindra," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1/2015), kutip Sindonews.
Kendati demikin, wakil ketua MPR itu mengaku Koalisi Merah Putih (KMP) belum mendapat penjelasan secara langsung dari Golkar terkait adanya niatan partai beringin merapat ke pemerintahan.
"Jadi biasanya tradisi KMP, kalau ada pertemuan stategis semacam itu, ada info. Pertemuan itu apa sih. Seperti setelah PKS ketemu Jokowi itu," ucap Hidayat.
Setelah PAN, akhir-akhir ini kader Golkar dikabarkan akan mengisi jabatan menteri dalam reshuflle kabinet yang santer beredar.
Kursi empuk menteri ternyata tak mampu merayu PKS.