Shalat Subuh Kunci Kemenangan


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)

Itulah salah satu dhasyatnya keutamaan shalat shubuh.

KEUTAMAAN SHALAT SHUBUH YANG LAIN:

- Melapangkan Rizki

Nabi SAW berkata pada puterinya Fathimah ra: “Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”

- Pahalanya Seperti Qiyamullail Semalam Penuh

"...Barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh." (HR.Muslim)

- Berada Dalam Jaminan Allah

"Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam." (HR. Muslim no. 163)

- Kunci Kemenangan

"Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh." (HR Bukhari)

Inilah salah satu makna dalam Adzan seruan "Hayya 'alash-sholah" "Hayya 'alal falah".... Bahwa shalat itulah JALAN KEMENANGAN. Dan kemenangan hakiki adalah manakala kita kelak terbebas dari siksa neraka.

كُلُّ نَفۡسٍ۬ ذَآٮِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِ‌ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَڪُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَ‌ۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS Ali Imran:185)


Baca juga :