Pimpinan MUI Prihatin Kelakuan "Oknum" KPK Saat Geledah DPR


Tindakan penyidik KPK saat melakukan penggeledahan di DPR Jumat (15/1) yang sangat arogan menimbulkan keprihatinan berbagai pihak.

KH Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, mengaku kecewa dan sedih dengan penyidik KPK yang dinilainya "fakir dan miskin" wawasan hukum dan tak tahu tatakrama.

"Melihat debat antara Sdr. Fahri Hamzah dan Penyidik KPK sungguh sangat menyedihkan. KPK di kepemimpinan baru ini benar-benar diuji apakah mampu memberantas korupsi dengan adil dan bijak," katanya seperti ditulis di akun facebooknya, Senin (18/1).

"Penangkapan anggota DPR dari partai penguasa (PDIP -red) menjadi indikasi akan keberaniannya dalam penindakan tindak pidana korupsi. Namun setelah melihat tim penyidik yang "fakir dan miskin" wawasan hukum dan tak tahu tatakrama seperti video di bawah ini, apalagi surat perintah penggeledahan yang asal2-an saya ko' jadi pesimis klo KPK bisa bekerja profesional," lanjut Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU ini.

"Bahkan bisa jadi KPK hanya menjadi alat untuk mematikan kekuatan tertentu dan mengabulkan kepentingan tertentu," ujar Kyai kelahiran Sampang, Madura ini.

"Saya sebagai rakyat berharap KPK bisa bekerja profesional dan akuntabel sehingga dapat memberantas gurita korupsi di Indonesia," pungkasnya.

[video]

Baca juga :