Penyidik KPK Christian Ternyata Pernah Terancam Dipecat Oleh Kapolri


AKBP Hendri N. Christian, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sempat berdebat keras dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat menggeledah gedung DPR (Jumat, 15/1/2016), ternyata pernah terancam dipecat oleh Kapolri pada tahun 2012.

Media Tempo.co pernah memberitakan pada 27 September 2012 dengan judul "5 Penyidik Polisi di KPK Terancam Dipecat".

Lima orang penyidik polisi yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi terancam diberhentikan secara tidak hormat. Hukuman ini dapat diberikan bila mereka tidak menaati perintah pimpinan yaitu Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo.

"Bila terbukti pelanggaran etika maksimal diberhentikan secara tidak hormat, tapi kalau tidak, ya akan bebas," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Agus Rianto saat ditemui di kantornya, Kamis, 27 September 2012.

Lima penyidik itu terancam harus mengikuti sidang disiplin atau sidang etika bila tidak kembali ke Mabes Polri. Tuduhan yang dikenakan adalah melawan keputusan Kapolri yang tidak memperpanjang masa tugas mereka di KPK.

Lima penyidik yang belum melaporkan diri adalah dua penyidik yang berakhir masa tugasnya tahun 2011 yaitu Komisaris Hendri N. Christian dan Komisaris Sugiyanto. Selain itu, juga ada Komisaris Rilo Pambudi, Komisaris Rizka Anungnata, dan Komisaris Bambang Sukoco yang masa tugasnya berakhir 12 September 2012.

Kapolri tidak memperpanjang masa tugas 20 penyidik polisi di KPK. Keputusan ini disampaikan sebagai jawaban surat permintaan perpanjangan masa tugas yang ditandatangani Abraham Samad pada 13 Agustus 2012.

Polri mengklaim hendak melakukan pembinaan dan peningkatan karier bagi penyidik yang ditarik. Mereka juga mengklaim telah menyiapkan penyidik terbaik sebagai gantinya.

Sumber: http://haji.tempo.co/konten_berita/hukum/2012/09/27/432323/5-Penyidik-Polisi-di-KPK-Terancam-Dipecat

Sikap arogan penyidik KPK Christian yang ternyata juga tidak terdapat dalam Surat Tugas Penggeledahan sangat disayangkan oleh berbagai pihak.

"Jelas KPK dalam pengeledahan kemarin memperlihatkan sikap yang sangat arogan dan mengedepankan gaya militeristik. Gaya KPK ini mirip dengan pasukan Tjakrabirawa dulu yang berani mendatangi rumah para jenderal (saat G30S/PKI -red). Saya sangat menyesalkan sikap-sikap yang seperti ini dan saya mendukung langkah Fahri melawan gaya KPK yang seperti ini," kata Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch.


Baca juga :