Pengakuan Pedagang Kaki Lima, Lebih Takut Satpol PP Bukan Teroris


Seperti ramai diberitakan, saat kejadian Bom Sarinah, Kamis (14/1) lalu, seorang pedagang sate malah asyik tetap berjualan di lokasi kejadian.

Pak Jamal (65) pedagang sate itu mengaku tidak memiliki rasa was-was saat ledakan terjadi. Dia dan istrinya Cahyeni (40) harus tetap menjaga barang dagangannya.

"Waktu kejadian bom saya lagi dagang. Mulai dagang jam 08.00 WIB dan ketika jam 10.00 WIB saya dengar ledakan. Saya tetap menjaga dagangan saya," ujarnya, kutip okezone.

Dengan tubuh rentanya, Pak Jamal tetap mengipas-ngipas sate sambil menawarkan kepada warga yang panik saat kejadian berlangsung.

"Ya yang namanya dagang (saya tawarkan sama orang-orang yang lari-lari), beli enggak beli itu urusan nanti, tapi akhirnya ada yang beli juga," ungkapnya.

Bukan hanya Pak Jamal yang tak takut dengan aksi teroris, tapi pedagang kaki lima yang lain mengaku terus terang tak takut teroris tapi yang ditakuti satpol PP yang sewaktu-waktu datang menggaruk dagangan.

"Enggak takut teroris, temannya banyak. Takutnya sama Satpol. Kalau untuk pedagang kecil Satpol PP lebih menakutkan dari teroris kemarin," kata seorang pedagang kaki lima, Nurhamid (36), yang ditemui hari Minggu (17/1) di lokasi Sarinah, seperti dilansir merdeka.com.


Baca juga :