Oleh Irfan Noviandana
Pernah diskusi tentang Gafatar setahun yang lalu kalau organisasi ini cukup berbahaya, mereka mencuci otak korbannya sampe rela meninggalkan keluarga tercinta demi organisasi terlarang ini.
Saya dapet cerita ini dari sahabat yang adik iparnya terjebak organisasi yang telah difatwakan sesat oleh MPU Aceh sekitar dua tahun lalu. Adik ipar sahabat saya padahal seorang hafidz Qur'an, kehidupannya berantakan setelah mengikuti organisasi ini. Organisasi jelmaan dari Al Qiyadah Al Islamiah yang dipimpin Ahmad Musadek yang mengaku Nabi terakhir ini, menyasar kalangan intelektual usia muda. Gak heran kalo dokter Rica menghilang terkait dengan organisasi terlarang Gafatar. Nggak bisa dibayangin banyak anggota keluarga yang sampe sekarang belum ditemukan atau belum kembali ke keluarganya masing-masing.
Pelajaran penting dari kejadian ini adalah, paham-paham sesat tidak akan pernah berhenti memangsa kaum muslimin khususnya. Mereka bagai serigala yang memangsa domba-domba yang terpisah dari kelompoknya. Umat Islam yang tidak memiliki pondasi yang baik, tidak memiliki kegiatan keagamaan secara rutin jadi target-target mereka.
Seperti hadits berikut:
Dari Abu Darda’, dia berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada tiga orang di suatu desa atau padang, tidak didirikan shalat jama’ah pada mereka, kecuali syaithan menguasai mereka. Maka bergabunglah dengan jama’ah, karena sesungguhnya srigala itu akan memakan domba yang menyendiri”. (HR. Abu Dawud, no: 547)
Dalam hadits yang lain, saya nggak tau derajat shahihnya tapi isinya tidak menyelisihi hadits diatas: "Sesungguhnya serigala hanya memangsa domba yang terpisah dari kelompoknya" (Al Hadits)
Makanya penting sekali buat kita untuk berkumpul, berjamaah dengan komunitas ataupun majelis-majelis ilmu yang shahih, dengan para asatidz yang dikenal lurus pemahamannya. Jangan hanya bermodal belajar di Internet. Datangi majelis ilmu, halaqah rutin atau bagi yang jauh gabung dalam grup-grup halaqah online.
Insya Allah dengan kita berjamaah, bergabung dengan majelis-majelis ilmu, serigala-serigala itu takut menghampiri kita.
