Pasca Eksekusi Mati Tokoh Syiah, Kantor Kedubes Saudi di Iran Dibakar


[PORTAL PIYUNGAN] - Sebuah pertikaian diplomatik antara Arab Saudi dan Iran meningkat pasca eksekusi mati seorang tokoh Syiah Nimr al-Nimr di Saudi atas tuduhan terorisme, Sabtu (2/1). (Baca: [BREAKING NEWS] Arab Saudi Mengeksekusi Mati Tokoh Syi'ah)

Dilansir Daily Sabah, Sabtu (2/1), Konsulat Saudi di Masyhad, Iran, dibakar massa yang melakukan protes atas eksekusi Saudi terhadap tokoh Syiah.

Arab Saudi langsung memanggil duta besar Iran di Riyadh. Kerajaan Saudi menuduh Iran "tak tahu malu" mensponsori teror dan merusak stabilitas regional.

"Rezim Iran adalah rezim terakhir di dunia yang bisa menuduh orang lain mendukung terorisme, mengingat bahwa (Iran) adalah sebuah negara yang mensponsori teror, dan dikutuk oleh PBB dan banyak negara," kata juru bicara kementerian luar negeri Saudi dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Arab Saudi SPA.

"Rezim Iran tidak memiliki rasa malu koar-koar tentang masalah-masalah hak asasi manusia, padahal Iran telah melakukan eksekusi mati ratusan warga Iran tahun lalu tanpa dasar hukum yang jelas," kata pernyataan itu.

Bukan hanya konsulat Saudi di Masyhad yang dibakar, sebuah gambar beredar di media sosial hari Minggu dini hari menunjukkan demonstran Iran membobol kedutaan Arab Saudi di Teheran dan mulai kebakaran.

Satu foto, diposting di Twitter, menunjukkan demonstran di luar gedung kedutaan dengan api kecil menyala di dalam, sementara yang lain menunjukkan sebuah ruangan dengan menghancurkan furnitur di dalam gedung kedutaan.

Reuters tidak bisa segera memverifikasi gambar, beberapa di antaranya dipublikasikan oleh koresponden di kantor berita Iran dan koran.

Sebelumnya, milisi mahasiswa Basij yang punya kaitan dengan pasukan elite Iran Pengawal Revolusi menyerukan demonstrasi besar di depan kedutaan besar Saudi di Tehran.


Baca juga :