Kegagalan Dinas Intelijen Shin Bet Israel


Nazaret - Sejumlah pakar Zionis mengkritik pedas kerja kepolisian Israel dan dinas intelijen Shin Bet yang dinilai sangat buruk dalam menangani inifadhah Al-Quds, terutama menyusul aksi syahid Nash'at Muhammad Ali Mulhim (29).

Walau pada akhirnya, polisi Israel berhasil membunuh Mulhim setelah 8 hari aksinya di Tel Aviv yang menewaskan tiga orang Zionis, namun tetap saja kritikan semakin meningkat, apalagi setelah televisi menayangkan bagaimana Mulhim (usai melakukan aksi di Tel Aviv) bisa sampai ke desanya dengan menggunakan mobil dari Tel Aviv yang berjarak satu jam 40 menit.

Pengamat politik di koran Yedeot Ahronot, Alv Fishman mengatakan, selama beberapa hari itu, dinas keamanan Zionis gagal mencari keberadaan Mulhim. Muncul pertanyaan, bagaimana pemerintah Israel bisa merehabilitasi kekhawatiran publik dengan kegagalan seperti itu?

Demikian juga pengamat militer lainya, di koran Haartez, Amos Harael mengatakan, perstiwa pekan lalu (terbunuhnya Mulhin setelah 8 hari lolos), bukan sebagai kebanggaan, khususnya bagi aparat keamanan. Ia justru mempertanyakan bagaimana Mulhim bisa melakukan penembakan di Tel Aviv dan dapat kembali ke tempatnya tanpa halangan. Kemudian ia bisa tinggal di rumahnya dalam beberapa hari tanpa dapat terendus oleh keamanan Israel.

Fishman berpendapat inilah data hitam yang belum bisa dipecahkan. Khususnya terkait data intelijen. Ia menambahkan, polisiz dan Shn Bet tidak tahu apa yang terjadi di lembah Arah, dimana Mulhim tinggal. Bahkan mereka tak tahu apa yang terjadi di kalangan masyarakat Arab. Terlambatnya penanganan terhadap kasus Mulhim mengungkap tentang bagaimana kerja Shin Bet dan polisi Zionis. Disamping menunjukkan kegagalan aparat tersebut dalam menangani kasus, Muhammad Mulhim.

Seperti diberitakan Infopalestina, sebanyak tiga warga Israel tewas dan 10 lainnya luka-luka, 4 di antaranya luka parah akibat dua aksi serangan penembakan di klub hiburan di jalan Dizengoff di Tel Aviv, Jumat, 1 Januari 2016. Pelaku serangan, Nashat Muhammad Ali Mulhim (29), berhasil menyelamatkan diri.

Polisi Israel menyatakan kemarin malam bahwa pelaku penyerangan berhasil diidentifikasi yakni Nash'at Muhammad Ali Mulhim (29) dari desa ‘Arah di lembah ‘Arah dari wilayah Palestina jajahan 1948.

Aparat dan intelijen Israel yang terkenal paling canggih di dunia tak bisa menemukan pelaku. Seakan ditelan bumi, pria misterius itu tidak ditemukan.

Kota Tel Aviv pun lengang seakan diberlakukan jam malam. Warga Israel ketakutan karena pelaku belum berhasil ditemukan dan kejadian bisa berulang.

Media Israel mengutip pernyataan saksi mata bahwa seorang bersenjata senapan pendek jenis Karl Ghustav menembak sejumlah pengungjung di klub jalan Dizengoff sambil tertawa kemudian lari dari lokasi kejadian. Ditemukan tulisan Al-Quran di tas pelaku yang ditinggal di belakangnya dan senjata yang digunakan jarang ditemukan di Palestina dan Israel.

Sepekan kemudian Israel baru berhasil mengendus pelaku. Jumat (8/1/2016), Nash’at Mulhim, pelaku serangan berani mati di klub hiburan di jalan Dezengoff di Tel Aviv beberapa hari lalu akhirnya gugur syahid setelah terlibat baku tembak dengan polisi khusus Israel dekat sebuah masjid di Wadi ‘Ara di Ummu Fahm, Palestina 1948.


Baca juga :