Tak Dapat Sapi, Kapal Ternak Jokowi Pulang Tangan Kosong
Kapal ternak yang disiapkan Presiden Joko Widodo sudah dua kali pulang tanpa ternak. Kapal ini khusus disiapkan Jokowi untuk mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur guna memenuhi kebutuhan daging nasional, terutama Jakarta
Fakta itu ditemukan tim Bincang-bincang Agribisnis (BBA) yang mensurvei penjualan sapi dari NTT ke Pulau Jawa. "Kapal ternak baru sekali mengangkut sapi dari NTT, yakni pada 11 September 2015," kata Direktur BBA Yeka Hendra Fatika, Selasa, 19 Januari 2016.
Seharusnya, menurut Yeka, hingga kini kapal ini sudah tiga kali mengangkut sapi ke Pulau Jawa. Akibat tidak mengangkut sapi, negara merugi sekitar Rp 1 miliar, terdiri atas biaya bahan bakar sekitar Rp 500 juta dan operasional anak buah kapal.
http://nasional.tempo.co/read/news/2016/01/19/078737372/tak-dapat-sapi-kapal-ternak-jokowi-pulang-tangan-kosong
***
Terbukti.... semua itu memang pencitraan.
Kutipan poin berita:
1] Kapal ternak yang disiapkan Presiden Joko Widodo sudah dua kali pulang tanpa ternak. Kapal ini khusus disiapkan Jokowi untuk mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur guna memenuhi kebutuhan daging nasional, terutama Jakarta.
2] SEHARUSNYA, menurut Yeka Hendra Fatika [tim Bincang-bincang Agribisnis (BBA) ], hingga kini kapal ini sudah tiga kali mengangkut sapi ke Pulau Jawa. Akibat tidak mengangkut sapi, negara merugi sekitar Rp 1 miliar, terdiri atas biaya bahan bakar sekitar Rp 500 juta dan operasional anak buah kapal.
3] Kapal tersebut hingga kini belum bersandar di Pelabuhan Tenau, Kupang, dan hanya parkir di tengah lautan untuk menghindari biaya parkir di pelabuhan.
4] Kapal pulang dengan tangan kosong ke Jakarta karena ada beberapa alasan, di antaranya peternak enggan menjual sapinya karena dibeli dengan harga rendah dan kuota sapi yang terbatas.
5] Selain masalah harga, kapal ternak pulang tanpa hasil ke Jakarta karena belum dibukanya kuota dari pemerintah.
KENAPA SAYA MENYEBUT ITU SEMUA PENCITRAAN???!
Karena pembuatan kapal tersebut cenderung dipaksakan karena mengabaikan fakta di lapangan. Setidaknya, pembuatan kapal khusus ternak ini BELUM mendesak untuk saat-saat sekarang ini.
Simak pendapat dari Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma, bahwa:
"Kapal ternak itu bagus, tapi menurut pendapat kami masih belum penting. Karena sapi yang ada disana jumlahnya belum terlalu banyak. Mari kita berkata jujur, ada apa ini," tuturnya dalam diskusi publik di Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Selasa (5/1/2015).
Menurut Marina, pemerintah sepertinya tidak mengetahui jumlah pasti berapa ketersediaan sapi lokal saat ini. Pasalnya, menurut data yang dimilikinya, jumlah sapi lokal yang beredar di Indonesia masih kalah jauh dibanding sapi impor. Marina mengatakan, dari 10 besar kota yang ada di Indonesia, sapi impor masih mendominasi pasar. [ADAPUN, data yang beredar kota-kota besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Riau telah menggunakan 100 persen sapi lokal ].
KETERANGAN: PD Dharma Jaya adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI yang bergerak di bidang "pemotongan hewan dan penyediaan daging"
Selengkapnya baca ini: http://economy.okezone.com/read/2016/01/05/320/1280960/kapal-ternak-kurang-bermanfaat-akibat-minimnya-pasokan-sapi-lokal
Disamping Ayo Kerja.. mestinya dibarengi juga dengan Ayo Mikir!
*dari fb Tara Palasara