"Iron Man" Indonesia Dari Bali Disebut HOAX, Ini Buktinya


Beberapa hari ini kita di hebohkan dengan adanya "Iron Man Indonesia" yang ada di Bali. Robot tersebut dirakit oleh I Wayan Sutawan asal Karangasem, Bali. Dia merancang sendiri robot penggerak tangan. Tangan robotnya ini mampu membantu pekerjaannya sebagai tukang las.

Banyak yang kagum kalo robot Iron Man di Bali itu benar-benar nyata, tapi ada juga yang mengamati kalau "Iron Man" di Bali itu hanyalah HOAX belaka.

Berikut bukti-bukti yang disampaikan Neko Daisuki kalau "Iron Man" di Bali itu hanya HOAX:

(1) Persendian lengannya masih bisa dibilang longgar, keliatan waktu dia lagi masang lengannya. Tapi lucunya respon ke pergerakan tangannya cepat + pasti (ga salah-salah gerak). Ini ga mungkin. Ibarat tarikan motor yang rantainya kendor sama yang pas. Pasti ngerti lah maksud saya.

(2) Gear nya banyak di luar, bisa dibongkar pasang. Ajaib, gerakannya cepat + leluasa. Yang lebih ajaib lagi, gear nya ga lepas.

(3) Pergerakan tangannya terlalu biologis. Sedangkan dimana-mana yang namanya benda mekanis itu gerakannya masih kaku. Banyak jeda pergerakan walaupun cuma beberapa mili detik. Bahkan asimo yang didevelop langsung oleh orang-orang ahli dengan sarana mendukung pun, gerakannya juga masih bener-bener terasa kayak robot kan? Nah dia saya lihat di bagian-bagian akhir video, gerakannya leluasa banget persis tangan asli.


(4) Sensor otak? HAHAHA bahkan perusahaan-perusahaan teknologi besar aja, dengan sarana yang benar-benar mendukung untuk riset ke teknologi ini, masih belum mampu. Bahkan untuk teknologi sensor-sensoran kaya gini ini ruang lingkupnya udah nanotech. Ga bakalan bisa dibikin secara DIY. Gak akan pernah bisa... Apalagi pake rongsokan.

(5) Dan ngomong masalah sensor, sensor yang udah ada di seluruh smartphone sekarang: accelerometer, masih butuh waktu untuk baca sinyal bahwa hpnya dipake secara landscape (dari sebelumnya: portrait). Padagal ini sensor sederhana, ga pake sinyal-sinyal frekuensi tertentu. Asli sensor untuk baca fenomena alam, masih butuh waktu beberapa mili detik untuk ganti mode ke landscape setelah hapenya diputar. Bahkan teknologi ini pun udah dikembangkan langsung sama ahlinya, sarananya mendukung, duitnya mendukung. Lah ini duit ga ada, sarana ga ada, pengetahuan mendalam tentang ini juga ga ada. Eh udah bisa nangkep "sinyal otak" tanpa lag (jeda)?

[lagi] Barusan liat lagi videonya dan makin kesini makin yakin kalo ini 100% HOAX.



(6) Itu katanya tangannya lumpuh dari lengan atas. Berarti seharusnya gear-gear nya udah dimulai dari bahu. Dan disana kayanya hampir ga ada gear persendian sama sekali. Padahal disana bagian paling vital. Persendian di bahu ke lengan atas itu perputarannya hampir 180 derajat secara 3D (ga cuma 2 arah). Lah, kok dia di bagian sana kosong? Ga keliatan ada susunan gear yang rumit? Padahal lengan atasnya leluasa banget lho itu...

(7) Ini bisa dibilang exoskeleton. Tapi ga ada batang besi/logam bener kuat yang menopang lengan atas + lengan bawah dengan kuat yang berfungsi sebagai tulang seperti namanya.

(8) Ternyata jarinya juga bisa gerak! Bisa genggam batang logam! Tapi masih ga ditemukan tulang-tulang mekanis buat diikat ke jari-jarinya. Malah cuma ada sarung tangan longgar yang ga tau itu dalamnya kayak apa.

(9) Kayaknya ga ada baterai atau semacamnya. Anggap deh "sinyal otak" ini beneran berfungsi, tapi itu cuma buat kontrol, bukan sebagai power supply. Nah itu kok bisa hidup? Bisa gerak? Dispenser yang fungsi nya buat panasin air aja masih harus dicolok ke listrik kan?

Saya bukannya gak mendukung kreatifitss, saya cuma nggak mau terbawa euforia tapi ternyata semu. Ini beda sama mobil listrik kemarin, yang itu dia (si pembuat) emang punya ilmu di bidang itu, karya nya pun sesuai sama siapa dia sebenernya. Tapi ini ("IRON MAN") terlalu banyak kejanggalan. Lagian teknologi kayak gini udah banyak di luar negeri kok. Tapi kalo ga salah sumber sensornya ke saraf, bukan ke otak.

Gimanapun juga, lengan "robot" ini terlalu fantasi untuk jadi realita. Bahkan kalo boleh jujur, JARVIS nya Iron Man terasa jauh lebih masuk akal, karena JARVIS itu basic teknologinya AI (Artificial Intelligence), armor Iron Man pun berfungsi berdasarkan gerakan tangan si Stark, sensor gerakan di setiap kaki sama tangan untuk nambah kekuatan + daya tahan, tapi roket laser, missile dan segalanya itu emang masih jauh dari logika.

ARGUMEN DOKTER

Ditambah lagi argumen seorang dokter Arga Aditya:

Hai, saya adalah seorang dokter yg sering menangani masalah stroke dan kelemahan anggota gerak.
Saya sangat setuju dengan pendapat mas Neko Daisuki, teknologi ini sangat HOAX.

Kenapa?

(1) Pertama, proses motorik menggerakan tangan itu merupakan masalah neurologis yang kompleks. Tidak bisa diselesaikan oleh "sensor" seperti itu. Butuh sensor yang bisa menerima semua sinyal saraf dari berbagai arah seperti halnya pada pemeriksaan EEG.

(2) Jika dilihat dari desain alat tersebut, alat tersebut hanya dibuat untuk mengangkat bahu dan lengan saja. Tetapi pada video ini terlihat jari-jari lengannya masih bisa bergerak bebas.

Seharusnya jika lengannya betul lumpuh atau mengalami kelemahan otot, jari-jarinya juga harusnya mengalami lumpuh atau kelemahan otot, tapi pada kasus ini tidak.

(3) Ketiga, teknologi saat ini yg mendekati alat gerak otomatis adalah adalah i-limb dari Amerika yg bekerja dengan mencari sinyal saraf dari otot, bukan dari otak.

http://www.touchbionics.com/products/active-prostheses/i-limb-ultra

Dan juga produk eksobionic yang bekerja menopang tubuh

http://www.eksobionics.com/

(4) Keempat, masalah exoskeleton ini masih sangat diteliti oleh para ilmuwan di seluruh belahan dunia. Riset terakhir adalah pada jurnal medis bulan januari 2016. Selanjutnya bisa dilihat disini.

http://www.engadget.com/2016/01/18/myo-wearable-controls-prosthetic-arm/

Semoga informasi ini membantu untuk meluruskan simpang siur yang ada. Tanggapi dengan lapang dada, bukan dengan emosi saling menghujat.

*Sumber: http://www.kopiapp.com/2016/01/inilah-bukti-kalo-iron-man-di-bali-hoax.html


Baca juga :