Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan terdapat kejanggalan saat penanganan aksi teror bom Sarinah yang terjadi pada Kamis (14/1) pekan lalu.
Neta menganalisis bahwa terdapat kejanggalan saat Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti begitu cepat mendeteksi para teroris bom Sarinah. Selain itu para pelaku teror dia nilai tampak begitu tenang seperti Densus saat melakukan aksinya di tengah jalan.
"Kejanggalan rombongan Khrisna Murti, begitu cepat. Hanya waktu 10 menit ke TKP padahal dia bukan Densus, pelaku begitu tenang aksi di tengah publik seperti Densus," ucap Neta dalam acara diskusi publik, Selasa (19/1), seperti dilansir merdeka.com.
Neta juga menyoroti perbedaan antara pihak BIN dan POLRI. Neta mengatakan, beberapa jam setelah bom tersebut, muncul di kalangan masyarakat polemik antara BIN dan polisi. Kepolisian dinilai tidak memaparkan tim penjemput teroris tersebut dan hanya fokus pada aksi penanganan teroris.
"Mereka (polisi) menemukan mobil pelat B yang mengantar mereka (teroris). Tidak mungkin sebelum kejadian itu, teroris datang tak dijemput pulang tak diantar, pasti ada yang mengantar mereka. Polisi kurang transparan dalam pengungkapan ini," ujarnya.