Imam Hasan Al-Banna Dan Tas Kecilnya


Imam Hasan Al Banna rahimahullah merupakan seorang da'i besar dan mujahid dakwah yang telah banyak memberikan arti keteladanan bagi kita semua hari ini.

Beliau rahimahullah pernah bercerita tentang cita-cita dalam hidupnya, bahwa untuk meraih tujuan-tujuannya ia telah menyiapkan tubuh yang akan siap untuk hidup susah untuk mencari apa yang ia cari dan terbiasa dengan beban berat meski pun kurus, dan jiwa yang ia jual untuk Allah sebagai barang dagangan yang menguntungkan serta transaksi yang bisa menyelamatkan dengan kehendak-Nya.

Salah satu yang menjadi bukti perkataannya itu adalah dalam perjalanan-perjalanannya itu ia selalu membawa tas kecil berisi beberapa potongan baju, buku-buku, sisir, sikat gigi, dan satu benda lagi, kaleng gandum. Yaitu kaleng timah bulat dan berpenutup, di dalamnya berisi bubuk berwarna hitam.

Salah seorang kawannya bertanya, "Untuk apa kamu membawa kaleng ini ?"

Imam Al-Banna menjawab, "Siapa tahu kita pergi ke sebuah negeri lalu di sana kita tidak dapat tempat untuk menginap atau orang yang kita kenal. Jika itu terjadi, kita bisa mencelupkan roti kering ke kaleng gandum ini." Beliau lalu tidur di masjid sambil meletakkan tangan di bawah kepala, kemudian menutup wajah dengan kainnya dan tidur. (Dr. Khalid Abu Syadi - Ma'an nasna'ul fajral Qadim)

Subhannallah, inilah sikap yang seharusnya juga diambil seorang da'i yang telah mengikrarkan dirinya sebagai pejuang Allah.

Tidak bermanja-manja dan terlena dengan segala fasilitas dan kemudahan yang mereka dapatkan. Namun juga mempersiapkan diri untuk siap menghadapi situasi sulit dan membutuhkan pengorbanan.

وَهُوَ خَيۡرُ ٱلنَّـٰصِرِينَ

"Dan Allah lah sebaik-baik penolong." [QS Ali Imran:150]

(Abu Sholeh Al Anshary)


Baca juga :