SURABAYA - Berbicara soal sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang digerakkan oleh para ulama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH. Salahudin Wahid mengatakan Islam tidak bisa dipisahkan dari Indonesia.
“Tidak ada Islam tidak ada Indonesia seperti sekarang,” ungkapnya kepada hidayatullah.com sesuai menjadi pembicara pada launching buku karya Dr. Adian Husaini berjudul ‘Mewujudkan Indonesia Adil dan Beradab’ di Hotel Sahid Surabaya, Rabu, (13/01/2016).
Ditanya mengenai bukti yang menandakan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Islam, Gus Sholah, sapaan akrab KH. Salahudin Wahid, menunjuk pada pemikiran dasar negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
“Kalau tidak ada Islam, mana mungkin ada Pembukaan UUD yang sangat Islami, itu kan kata-kata Islam semua di sana,” jelasnya.
Sementara itu saat menjelaskan bukunya, Adian Husaini mengatakan, para pendiri Negara Indonesia adalah orang-orang cerdas, setidaknya cara mereka merumuskan Negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 45.
Menurutnya, dalam Pembukaan UUD 45 ada tiga kunci kata yang sangat islami dan pasti ini dirumuskan bukan orang sembarangan. Di antara kata itu adalah; hikmah, adab dan adil. [Baca: Pentingnya Konsep Adab Dalam Bernegara]
“Bahwa hikmah itu melahirkan adab, dan jika adab ditegakkan maka akan terjuwud al-adalah (keadilan).” ujarnya.
*Foto: Gus Sholah dan Dr Adian Husaini dalam bedah buku 'Mewujudkan Indonesia Adil dan Beradab' di Hotel Sahid Surabaya, Rabu, (13/01/2016)
Sumber: Hidayatullah.com