Erdogan pernah menegaskan dalam sebuah ceramahnya bahwa peradaban (Islam) yang telah roboh harus dibangun ulang di tempat robohnya.
Pernyataan itu menggambarkan tekad Erdogan untuk membangun kembali kejayaan Islam dengan menjadikan Turki sebagai pemimpin dan pusat kekuasaan Islam.
Erdogan sadar bahwa mimpi membangkitkan kembali "Khilafah Ottoman" bukan pekerjaan mudah. Dia bersama para pendukungnya harus kerja keras. Cetak biru "new khilafah" yang meliputi arsitektur, strategi, teknis, dan semua infrastruktur pendukung harus disiapkan.
Dua puluh tahun Erdogan bersama AKP tanpa kenal lelah menjalankan rencana besar tersebut. Dia benahi pendidikan, ekonomi, politik, militer, dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Semua dilakukan secara konsisten, tahap demi tahap, dan kesabaran.
Hasil kerja keras dua puluh tahun Erdogan dan AKP kini telah mulai menampakkan hasilnya.
Berbagai prestasi pembangunan selama dua puluh tahun telah menempatkan Turki sebagai negara yang sangat diperhitungkan dan dihormati.
Dalam bidang ekonomi Turki telah menjadi kekuatan ekonomi baru. Nilai ekspor Turki selama tahun 2015 mencapai lebih dari 100 miliar dollar. Dan tahun 2023 Turki berambisi menjadi salah satu dari sepuluh besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia.
Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pelan tapi pasti Turki mulai membayangi Amerika, Jerman, Inggris, dan Perancis.
Berbagai teknologi tinggi dalam militer mulai diproduksi sendiri oleh Turki. Diantara yang telah bisa diciptakan Turki adalah pesawat nir-awak yang dipersenjatai rudal. Dengan itu Turki menjadi satu dari tiga atau empat negara yang punya teknologi tersebut. Dan baru ini ilmuwan dan insinyur Turki juga berhasil menciptakan alat pengacau radar. Konon alat itu telah digunakan untuk mengacaukan radar jet tempur Sukhoi-34 Rusia sehingga mudah ditembak jatuh jet tempur F-16 Turki.
Dan khabar yang cukup mengejutkan jagad militer adalah pengumuman Turki baru-baru ini untuk membangun kapal induk serba guna dengan kemampuan operasi trans benua. Kapal induk itu direncanakan akan masuk layanan pada tahun 2021.
Langkah Turki dengan membangun kapal induk semakin menegaskan tekadnya untuk menjadi kekuatan militer kelas khilafah. Turki akan menjadi negara dengan kekuatan maritim menggetarkan. Sekaligus hal itu sebagai sinyal kepada para negara perusuh di Timur Tengah bahwa cepat atau lambat Turki akan menggebuk mereka. Dan pasukan Turki akan memainkan peran sejarah besar untuk yang kesekian kali dalam membebaskan umat muslim yang ditindas di Iraq, Syam, Mesir, bahkan di wilayah timur jauh.
Turki saat ini memiliki militer yang sangat modern, dengan lebih dari 600.000 pasukan yang menjadikannya kekuatan militer terbesar kedua di NATO di bawah Amerika.
Bagaimana dengan Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi? Embuhlah. Ngeluh sirahku mikirno Indonesia
(Ust. Hafidin Achmad Luthfie)