ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada hari Jumat (8/1) menyatakan operasi terbaru tentara Turki di kamp Bashiqa-Iraq, yang berakhir dengan tewasnya 17 teroris ISIS, menunjukkan bahwa Turki benar dalam keputusannya mengirimkan personil militernya di kamp tersebut.
Ankara mengerahkan batalion militer pada awal Desember 2015 ke kamp Bashiqa dekat dengan kota Mosul, yang dikuasai ISIS. Batalion itu dimaksudkan untuk menggantikan kontingen yang bertugas melatih pasukan Garda Nasional di Mosul untuk pertempuran merebut kembali Mosul dari kelompok teroris, yang merebut kota itu pada 2014.
Pada Kamis (7/1) malam kelompok teroris ISIS menyerang pasukan Turki di kamp dengan peluncur roket “Katyusha” buatan Rusia. Militer Turki membalas serangan dengan kontra ofensif dan menewaskan 17 anggota kelompok ISIS. Tidak ada cedera atau korban jiwa yang dilaporkan dari tentara Turki.
"Dengan melumpuhkan hingga 17 militan Daesh (ISIS) dan tanpa ada korban dari militer kita, menunjukkan bahwa langkah kami mengirim personil militer ke kamp Bashiqa sudah tepat," Erdogan mengatakan kepada wartawan setelah shalat Jumat di Istanbul.
Presiden Turki menggarisbawahi Angkatan Bersenjata Turki di kamp siap setiap saat untuk segala jenis situasi.
Sumber: middleeastupdate.net