By: Nandang Burhanudin
(1) Perhatikan foto yang saya upload. Dua wanita berjilbab duduk di kursi istana negara Turki.
(2) Bagi yang tahu sejarah Turki. Mungkinkah 2 wanita berjilbab di atas bisa tampil bebas di istana negara?
(3) Kedua wanita itu adalah: (Kanan) Istri mantan Presiden Abdullah Gul, Hayrünnisa Gül; dan (Kiri) istri Presiden Turki saat ini, Emine Erdogan.
(4) Jangan anggap remeh perjuangan Erdogan membuka kebebasan bagi wanita Turki untuk mengenakan jilbab.
(5) Masalah Jilbab, pernah memakan korban nyawa dan menyebabkan kudeta militer.
(6) Baca ulang sejarah. Tahun 1923, Attatruk melarang pemakaian Torbusy dan hijab dalam kehidupan publik. UU mewajibkan, harus berpakaian ala Eropa.
(7) Puncaknya 12 September 1980, Jilbab dilarang masuk ke kampus, sekolah, atau perkantoran. Muslimah Turki terpaksa mengenakan WIG.
(8) Tahun 1996-1997 di era PM Erbakan. Masalah jilbab muncul kembali. Namun Erbakan lebih dulu dikudeta di tahun 1998.
(9) Di tahun 1999, seorang anggota parlemen Turki yang berhijab Marwah Qawaqiji dilarang masuk parlemen untuk dilantik.
(10) Bahkan kewarganegaraan Turki-nya dicabut. Padahal Turki menganut multi kewarganegaraan.
(11) Krisis hijab menemui puncaknya tahun 2000. Saat seorang pelajar putri bernama Khadijah (16 tahun), wafat di depan pintu sekolah.
(12) Penyebabnya, ia melakukan demo menolak pelarangan jilbab. Lalu ditabrak bus hingga menemui syahid.
(13) Demo berlangsung di seantero Turki. Larangan jilbab semakin kuat hingga di RS, asrama, sekolah, kampus, pasar, tempat kursus.
(14) Akhirnya, Maret 2003, Recep Tayip Erdogan terpilih menjadi PM. Erdogan menjadi PM dihadapkan pada tumpukan sampah masalah.
(15) Masalah Jilbab baru terbahas di tahun 2005, setelah Erdogan sukses menaikkan taraf hidup bangsa Turki.
(16) Putri Erdogan sendiri, di masa itu, terpaksa harus belajar ke AS. Sebab larangan mengenakan jilbab di sekolah-sekolah dan institusi negara masih berlaku di Turki. Malah istri Erdogan, dilarang masuk istana.
(17) Erdogan terus mencari celah. Ia tidak ingin berhadapan dengan militer yang masih kental dengan Kemalisme.
(18) Hingga di episode ke-3, tepatnya tahun 2011, Erdogan menegaskan, "Bersama rakyat, kami akan fokus memperjuangkan pencabutan larangan jilbab."
(19) Tahun 2012, pencabutan itu berlaku. Muslimah Turki bebas mengenakan jilbab dan hijab dimana pun dan kapanpun.
(20) Itulah tadarruj fil kifaah (Bertahap). Perjuangan yang tidak sim salabim, sekali membalik tangan.
(21) Selamat Mr. Erdogan. Anda layak dijuluki Bapak Jilbab Turki modern.